TNI AL Bekuk Pencuri Suku Cadang Kapal

BATAM, KOMPAS – Anggota Pos TNI AL Lagoi, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, menangkap kawanan pencuri suku cadang kapal. Para pencuri menggasak aneka suku cadang dari kapal kargo Stellan Kosan. Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Barat Letnan Kolonel (KH) Ariris Miftachurrahman, Kamis (17/7), menuturkan, tujuh anggota sindikat itu tertangkap tangan pada Selasa malam di perairan Bintan.
Mereka menaiki kapal· kayu tanpa nama “Di kapal itu ditemukan puluhan suku cadang kapal,” ujarnya Penangkapan bermula dari laporan awak Stellan Kosan kepada otoritas maritim Singapura Kapal berbendera Singapura itu mengaku menjadi sasaran pencurian
saat berada di sekitar 21 mil laut (sekitar 38,8 kilometer) dari pesisir timur Singapura “Pada bagian buritan ditemukan pintu yang rusak dan banyak peralatan hilang,” katanya.

Laporan itu diteruskan kepada otoritas keamanan laut di sekitar Selat Singapura TNl AL mengerahkan anggotanya untuk menindaklanjuti informasi itu. “Dalam patroli terlihat kapal kayu yang gerak-geriknya mencurigakan. Setelah diperiksa, ada puluhan suku cadang kapal yang tidak bisa dijelaskan awak kapal dari mana datangnya,” tuturnya
Karena itu, kapal dan semua awaknya dibawa ke Pos TNI AL Lagoi. Selanjutnya, semua awak dan suku cadang curian dibawa ke markas Pangkalan Utama TNI AL IV(Tanjung Pinang untuk diperiksa lebih lanjut.

Penembakan
Sementara itu, dua warga Pulau Kasu, Batam, ditembak pada Kamis (17/7) pagi di pesisir Tanjung Uncang, Batam. Tarmizi dan lmar, dua warga itu, tengah mencari besi tua di dasar laut dekat galangan kapal PT Batam Mitra Sejahtera (BMS). Tarmizi terluka di paha akibat dua tembakan, sedangkan imar terluka di punggung kanan. Mereka dibawa ke RSUD Embung Fatimah, Batam, untuk pengobatan.

Setelah sisa proyektil dikeluarkan, mereka pulang. Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau Ajun Komisaris Besar Hartono membenarkan Tarmizi dan Imar ditembak Brigadir Dua NS sedang diperbantukan untuk pengamanan di galangan PT BMS. “Sekarang sedang ada pemeriksaan internal” ujar Hartono.

Dia menuturkan, petugas satpam PT BMS sudah meneriaki tiga perahu yang mendekati kolam galangan. namun, awak kapal, di antaranya Imar dan Tarmizi, tak mengindahkannya. NS akhirnya melepaskan tembakan peringatan ke udara sembari ikut
berteriak mengusir. Karena tidak diindahkan, NS menembak ke arah perahu. Tembakan itu mengenai Imar dan Tarmizi.

Keluarga korban menegaskan Tarmizi dan Imar tidak berniat mencuri. Dua pria yang sehari hari bekerja sebagai nelayan itu memang terkadang mencari barang bekas di laut sekitar galangan-galangan kapal di Tanjung Uncang. “Adik kami bukan mencuri. Mereka mencari besi bekas di dasar laut,” ujar Aweng, Kerabat korban. (RAZ)

Leave a reply