SiapLanjutkan Kerja Sama Maritim Dengan Pemerintahan Jokowi

PELATIHAN penjaga pantai hasil kerja sama US Coast Guard dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan memasuki edisi ke-6. Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake menyebut, pelatihan ini sangat penting untuk menjaga kelautan Indonesia dari kejahatan.

Blake mengaku sangat senang program ini bisa berjalan dengan baik. Dia berharap, pelatihan ini bisa berguna untuk menjaga perairan Indonesia.

“AS bangga berhasil melatih 24 anggota KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai). Performa mereka sangat memuaskan. Dalam dua pekan, petugas KPLP dilatih dalam menangani masuknya kapal asing ke perairan Indonesia.
Hal ini sangat penting karena belakangan ini banyak perdagangan yang terjadi di Indonesia khususnya di wilayah perairan,” kata Blake saat penutupan pelatihan di KPLP Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Ini salah satu bagian dari serangkaian pelatihan program kerja sama antara Indonesia dan AS baik militer atau hal lainnya,” lanjutnya.

Blake menambahkan, pemerintah AS siap melanjutkan kerja sama pelatihan KPLP. Namun, AS masih harus menunggu pelantikan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

“Pemerintahan Indonesia yang baru harus dilantik dan kemudian mengumumkan kebijakan-kebijakan mereka. Setelah kita tahu kebijakan dari Pemerintah Indonesia, mereka bisa meminta kepada kami pelatihan apa yang mereka inginkan dan kami bisa membantu,” terang Blake.

Selain pelatihan KPLP, kata Blake, sudah banyak kerja sama antara Indonesia dan AS yang dilakukan di bidang maritim.

“Antara lain, kerja sama dengan Angkatan Laut, Polisi Laut dan juga Penjaga Pantai di bidang maritim,” lanjutnya.

Blake yakin, kerja sama AS Indonesia dapat berjalan dengan baik. “Jelas kami sangat optimistis mengenai prospek mengenai kemajuan hubungan dengan Indonesia. Amerika juga sangat senang dengan terpilihnya Jokowi sebagai Presiden Indonesia,” tuturnya.

Tak lupa, dia berterima kasih pada Dirjen Hubla, yang selalu memberikan dukungan kepada program-program kerja sama antara AS dengan Indonesia, khususnya yang terkait dengan sektor maritim.

“Indonesia adalah negara yang memiliki laut yang luas. Banyak kapal niaga dari berbagai Negara yang masuk ke perairan Indonesia,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubla Kemhub) Bobby R Mamahit mengatakan, pelatihan ini sangat penting,karena lndonesia berkewajiban mengamankan kapal-kapal asing yang berlabuh di Indonesia.

“Sesuai standar internasional keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (ISPS) kita berkewajiban mengamankan kapal-kapal asing yang berlabuh di Indonesia,” kata Bobby.

Selain itu, kata Bobby, pelatihan ini penting untuk menambah kemampuan bahasa asing para petugas. “Selain Amerika, ada juga pelatihan serupa dengan Australia, Jepang dan Singapura,” tukasnya.

Pelatihan yang dimulai sejak 8 hingga 19 September ini, sepenuhnya dibiayai pemerintah AS. Beberapa materi yang diajarkan para instruktur dari US Coast Guard antara lain, tata cara melakukan pemeriksaan di atas kapal, cara mempertahankan diri dari ancaman, cara melumpuhkan subjek yang bertindak agresif, serta berbagai pelatihan fisik lain yang berguna bagi para petugas saat melakukan pemeriksaan di atas kapal.

Program kerja sama ini akan dilanjutkan dengan pelatihan serupa untuk para calon instruktur Boarding Officer. Program tersebut akan dilaksanakan pada 22-26 September 2014.( Rakyat Merdeka)

Leave a reply