Priok Sering macet, Gaikindo Desak Pelabuhan Cilamaya

DIRJEN Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengungkapkan, industri otomotif nasional mengalami perkembangan pesat. lndikasi tersebut bisa dilihat dari kinerja ekspor terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menurutnya, industri Indonesia bisa mengalahkan Thailand bila infrastrukturnya di Tanah Air memadai. Seperti diketahui, industri otomotif Thailand berada di peringkat pertama di ASEAN.

“Coba buatkan pelabuhan di Cilamaya, maka ekspor bisa saya genjot ekspor sampai 500
ribu unit,” tegas Budi di Jakarta, kemarin.

Dia mengungkapkan, saat ini infrastrukmr Indonesia kalah efisien dibandingkan Thailand. Dari pusat industri otomotif di Bangkok menuju pelabuhan Laem Chabang, Pattaya, tersedia jalan tol khusus yang memiliki enam mjalur. Dari industri ke pelabuhan hanya butuh waktu setengah jam. Sementara di Indonesia, dari industri otomotif di Karawang
menuju Pelabuhan Tanjung Priok bisa menghabiskan waktu empat jam perjalanan karena rute sering macet.

“Kalau di Thailand, sehari bisa empat kali bolak-balik dari pabrik ke pelabuhan, di sini 1,5 kali saja udah bagus ,” imbuhnya.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memperkirakan tahun ini kinerja ekspor otomotif nasional akan mencapai 4,5 miliar dolar AS. Sementara jumlah impor sekitar 2 miliar dolar AS . “Jadi, tahun ini kita akan surplus 2,5 miliar dolar AS,” katanya.

Bekas Dubes Jepang ini menyatakan, Indonesia ke depan berpeluang meningkatkan ekspor. Sebab, banyak produsen mobil menambah investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dia memproyeksi nilai ekspor otomotif bisa mcncapai 11 miliar dolar AS dalam lima tahun mendatang.

Ketua Pengembangan lndustri Otomotif Gabungan lndustri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) I Made Dana Tangkas mengungkapkan, saat ini ada beberapa kendala dihadapi industri otomotif untuk meningkatkan ekspor. Diantaranya, minimnya jumlah pelabuhan di Indonesia.

“Pabrik para vendor kendaraan bermotor di Jawa, khususnya di Jabodetabek sangat tergantung dengan pelabuhan Tanjung Priok. Industri membutuhkan pelabuhan baru,” timpal dia.

Dia meminta, pemerintah segera merealisasikan pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang. Menurutnya, lokasi pembangunan itu sangat strategis untuk industri otomotif. Dia menyebutkan, 47 persen pabrik vendor otomotif berada di Karawang. Sisanya baru di tempat lain seperti 20 persen di Tangerang, 8 persen di Bogor, dan 20 di Jakarta.

“Dari Karawang ke Cilamaya jaraknya hanya 30 kilo meter. Kalau ada Pelabuhan Cilamaya maka biaya operasional dan jarak tempuh akan lebih efisien,” imbuhnya.DIR Rakyat Merdeka

Leave a reply