Pemerintah Bidik Investor Asing

JAKARTA, KOMPAS – Investor asing ditawari membangun industri kelautan dan perikanan di Indonesia. Industrialisasi diperlukan agar produk kelautan dan perikanan bernilai tambah. Potensi usaha hulu hilir kelautan dan perikanan itu akan ditampilkan dalam Pameran dan Konferensi Kelautan dan Perikanan (MFEC), di Jakarta, 27-29 Agustus 2014.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif  Cicip  Sutardjo, dalam konferensi pers, di Jakarta,
Rabu (13/ 8), mengemukakan, pameran itu dapat menjadi sumber informasi bagi investor dari dalam dan luar negeri.

“Industrialisasi itu sangat penting karena pengusaha ikan dari pembudidaya mendapatkan jaminan untuk memasok barang ke industri nilai tambah akan terjadi,” katanya.

la menambahkan, potensi kelautan dan perikanan yang ditawarkan meliputi perikanan, pariwisata bahari, energi terbarukan, mineral dasar laut, minyak dari gas bumi, pelayaran, industri maritim, serta jasa.

Adapun nilai potensi perikanan diproyeksikan sebesar 32 miliar dollar AS per tahun, wilayah pesisir senilai 56 miliar dollar AS, bioteknologi 40 miliar dollar AS, wisata bahari 2 miliar dollar AS, minyak bumi 21 miliar dollar AS, dan transportasi laut 20 miliar dollar AS.

Sharif menambahkan, kerja sama investasi diharapkan tidak terbatas pada kelautan, tetapi
didorong untuk pengembangan wisata bahari dan pulau-pulau kecil serta investasi energi terbarukan.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengatakan, peserta pameran terpadu itu berasal dari 34 provinsi, meliputi 450 usaha kecil, menengah, dan besar. Pihaknya juga mengundang 16 peserta dari delapan negara G8, pelaku usaha asal ASEAN.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan
Perikanan Yugi Prayanto mengemukakan, peluang usaha kelautan dan perikanan masih sangat luas dan besar, apalagi pelaku usaha belum banyak. Pameran itu diharapkan membuka peluang usaha dan transaksi perdagangan baru.

Festival Teluk Tomini
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif  Cicip Sutardjo juga meluncurkan Festival Teluk Tomini 2014 yang digelar 10-13 September 2014. Peluncuran itu juga dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu.
Festival Teluk Tomini merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Nusantara 2014 yang
puncaknya di Kota Baru, Kalimantan Selatan, 13 Desember 2014.

Teluk Tomini dengan panjang garis pantaj 472 kilometer dan luas perairan laut 3.483 kilometer persegi sejauh ini baru dimanfaatkan untuk perikanan budidaya sekitar 6 persen, sedangkan perikanan tangkap 60 persen. Samsurizal mengatakan, sasaran festival itu adalah pengembangan industri kelautan. (LKT)

Leave a reply