Pelindo III Berharap Cuan Teluk Lamong

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III baru saja merampungkan pembangunan
tahap I Terminal Teluk Lamong di Gresik, Jawa Timur. Meski belum mulai beroperasi,
perusahaan pelat merah ini menargetkan terminal anyar segera menyumbang pemasukan
ke kas perusahaan.

Edi Priyanto, Kepala Humas Pelindo III, berharap Terminal Teluk Lamong bisa berefek positif ke bisnis Pelindo III. “Kontribusi bagi pendapatan 2014 kami targetkan sebesar
2%, kemudian di 2015 naik menjadi 7%, dan di 2016 menjadi 12%,” kata Edi ke KONTAN, akhir pekan lalu.

Pendapatan bisnis tahun ini akan diperoleh dari hasil pengoperasian terminal petikemas
tahap I berkapasitas 777.600 petikemas 20 kaki atau twenty-foot equivalent units (TEUs). Rencananya sebanyak 342.144 TEUs untuk terminal petikemas domestik dan 435.456 TEUs bagi terminal petikemas internasional. Pelindo III memang harus menggeber pengoperasian Terminal Teluk Lamong. Soalnya, untuk menutup biaya investasi
pembangunan terminal ini yang memakan dana sekitar Rp 3,25 triliun.

Meskipun investasi ini membutuhkan waktu yang lama untuk balik modal, Edi tetap optimistis, terminal ini punya potensi bisnis yang besar. Sesuai rencana awal, terminal ini bakal mendapat limpahan kapal angkut dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Sebab, keberadaan Teluk Lamong bisa mengurangi waktu tunggu kapal sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi di Pelabuhan Tanjung Perak.

Saat ini, Pelindo III masih menunggu restu pemerintah untuk bisa mengoperasikan Teluk Lamong. Selain menunggu turunnya izin pengoperasian dermaga dan terminal, perusahaan ini masih belum mengantongi izin konsesi dari Kementerian Perhubungan (Kemhub). “Keduanya masih dalam proses pengajuan dan diharapkan akan turun pada Oktober 2014 mendatang,” imbuhnya.

Pembangunan Terminal Teluk Lamong sendiri terbagi dalam tiga tahap. Setelah pembangunan tahap I rampung Mei 2014, pembangunan tahap II berupa pembangunan
dermaga curah kering berlanjut 2015. Terakhir, perluasan dan fasilitas pelabuhan.
Putri Werdiningsih (Kontan)

Leave a reply