Nelayan Melaut Dengan Berutang

PEMERINTAH diminta untuk tidak menarik subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan. Selain tak menarik subsidi, harga BBM juga hendaknya tidak dinaikkan bagi nelayan.Pasalnya, kebijakan itu sangat memberatkan kehidupan para nelayan Indonesia, khususnya para nelayan tradisional.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Siswaryudi Heru menyerukan kepada pemerintahan baru Jokowi-JK, agar sangat selektif mengambil kebijakan menaikkan harga BBM yang akan memperburuk kondisi kehidupan para nelayan.

“Sampai hari ini sebanyak 21 juta nelayan dari 37 juta yang ada hidup memprihatinkan dan masih di bawah garis kemiskinan.

Nelayan Indonesia, khususnya nelayan tradisional sangat membutuhkan BBM supaya bisa mencari ikan atau melaut. Nah, kalau harga BBM dinaikkan, mau bagaimana lagi nasib mereka,” kata Siswaryudi Heru di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, sehari-hari nelayan bisa melaut dengan utang. Artinya, BBM yang digunakan untuk melaut pun, mesti dengan cara berhutang dulu. “Nanti kalau setelah melaut dan ada tangkapan ikan, barulah dibayar. Itu pun kalau memang ada hasil tangkapan yang diperoleh mereka. Nah, kalau tidak ada, bagaimana mereka mau bayar,” bebernya.

Dengan harga BBM subsidi saja, yakni harga premium Rp 6.500 per liter dan Solar Rp 5.500 per liter, katanya, di lokasi pengisian BBM para nelayan dijual lebih mahal.

“Mereka harus beli Rp 8.000 per liter, itu baru nelayan yang ada di bagian Barat dan Tengah Indonesia. Kalau di bagian Timur bisa mencapai Rp 30.000 an per liter,” ungkapnya.

Berdasarkan hitungan per hari, seorang nelayan bisa melaut dan melakukan aktivitas menangkap ikan dengan uang di kantong sebesar Rp 5 juta.

“Nah, paling banyak ongkos yang dikeluarkan ya untuk kebutuhan BBM mereka. Sebanyak 60 persen uang itu untuk beli BBM,” kata Siswaryudi.

Karena itu, lanjut Siswaryudi, rencana menaikkan harga BBM, tidak tepat dilakukan untuk para nelayan. ‘Menurut saya, jika harga BBM dinaikkan dan lalu diberikan insentif berupa BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) kepada para nelayan, tidak akan bisa menolong ujarnya. ( Rakyat Merdeka)

Leave a reply