Menteri Susi Suruh Nelayan Bakar Saja Kapal llegal

AKSI Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti makin seru saja untuk diikuti. Kemarin, dengan nada serius Menteri Susi menyuruh nelayan membakar kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Sebelumnya, setengah bercanda, Susi minta Angkatan Udara ngebom kapalkapal ilegal.

Pernyataan ini dikeluarkan Susi saat berkunjung ke Pulau Derawan, Berau, Kalimantan. Timur, Minggu (16/11). Dalam aksi koboinya, Susi dan tim dari kepolisian, TNI dan kementerian KKP berhasil menangkap tiga kapal asing berikut 15 awaknya.

Kejadian bermula saat Susi bersama Bupati Berau dan jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan mengunjungi Kampung Nelayan, pukul 22.30 WITA. Susi lantas melihat berbagai aktivitas nelayan, seperti penjualan cenderamata, pakaian, hingga hasil laut.

Saat bercengkrama dengan nelayan, Susi tertegun saat salah satu nelayan mengeluhkan kapal dan nelayan asing yang sering mencuri ikan di sekitar Pulau Derawan.

Susi semakin geram saat mendengar informasi bahwa nelayan asing menggunakan bom saat mencari ikan, mengancam dan merampas hasil tangkapan nelayan hingga mengkonsumsi BBM subsidi. “Kejar kapal itu. Bakar saja kapalnya, biar kapok. Orangnya ditahan. Saya yang tanggung jawab,” tegas Susi.

Tak puas, Susi lantas mengajak nelayan duduk di sebuah warung untuk mendengar infonnasi lebih lanjut. Satu jam lamanya ngobrol soal tingkah polah pencurian kapal asing, Susi lantas meminta kepada seluruh jajaran yang untuk mengejar kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. ”Bikin operasi gabungan. Kepolisian Dandim dan pengawasan kementerian jadi satu. Lima kapal cukup, tangkap semuanya,” perintah Susi. ·

Dia juga meminta beberapa orang kumpul pada satu meja untuk melanjutkan rencana penangkapan. “Nggak bisa tunggu besok, harus sekarang. Kalau tidak, kabur mereka, ‘teriak Susi.

Tim patroli pun segera bergerak cepat menggunakan 3 kapal. Setelah beroperasi selama tiga jam, Tim gabungan membawa 3 kapal berukuran sedang, dan 2 perahu kecil. Serta 15 orang awak kapal.

Di tempat terpisah, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku siap menindak tegas kapal nelayan asing yang ketahuan menangkap dan mencuri ikan di perairan Indonesia. “Kalau dia melakukan perlawanan, bawa senjata kita ikat. Kalau dia nggak bersenjata ada langkahnya ” kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Moeldoko menegaskan kapalkapal patroli milik TNl AL siap menerima penugasan untuk menindak kapal nelayan asing. “Secara kapal cukup banyak hanya mengerahkan kapal itu urusannya gede banget. Untuk bergerak operasi, habiskan ribuan ton BBM,” kata dia.

Sementara, Kapolri Jenderal Sutarman mengaku armada patroli yang dimiliki Polisi Air (Pol Air) tak cukup untuk menangani pencurian ikan di tengah laut. “Ya nggak cukup. Untuk tangani illegal fishing yang di tengah (laut) sana, ya mana mampu, “kata Sutarman di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Sutarman mengatakan, armada yang dimiliknya jumlahnya sangat banyak. Tapi sayang, armada Polri di laut hanyalah kapalkapal kecil yang hanya bisa menjaga perairan dekat pantai. Kapal kita banyak, ada 700-an, tapi kapal kecil untuk di pantai, untuk pengamanan masyarakat saja,” kata dia.

Dia menambahkan, untuk pengamanan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) pihak kepolisian menyerahkan sepenuhnya kepada TNI AL. Kapal milik Polisi tak mampu menjangkau untuk patroli di ZEE. “Ya itu kapal Angkatan Laut (AL) yang punya kemampuan. Kapal kita kecil-kecil,” katanya.(Rakyat Merdeka)

Leave a reply