Mengejar Produksi

Tak ada keraguan, perikanan budidaya merupakan masa depan pangan. Produksi ikan dan semakin bergeser ke produk hasil budidaya yang lebih kontinu dan tcrombang-ambing pengaruh cuaca Di dunia produk perikanan budidaya memasok hampir 45 persen hasil perikanan. Peningkatan pasokan ikan hasil budidaya turut dipicu konsumsi ikan dunia yang terus tumbuh, sedangkan pasokan ikan hasil tangkap stagnan bahkan cenderung menurun.

Potensi besar budidaya. dimiliki Indonesia sebagai negara. kepulauan terbesar di dunia Luas perairan umum mencapai 54 juta hektar yang meliputi 12 juta hektar perairan sungai, 39 juta hektar perairan rawa, serta 2 juta hektar perairan danau dan badan air lainnya. Dari jumlah itu, sekitar 13,85 juta hektar bisa dimanfaatkan.

Peluang besar itu disadari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Secara khusus, organisasi dunia itu menaruh perhatian terhadap pengembangan sektor perikanan di Tanah Air. Dana hibah FAO sebesar 80 juta dollar AS atau sekitar Rp 944 miliar siap digulirkan untuk mengembangkan perikanan budidaya air tawar dan lingkungan laut dalam lima tahun ke depan.

Suplai ikan perlu diarahkan berbasis perikanan budidaya Perlu reorganisasi dan restrukturisasi untuk menumbuhkan perikanan yang ranmah lingkungan (ekonomi biru). Penerapannya dimaknai berperan penting untuk ketahanan pangan.

Meski potensinya sangat besar pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan masih menghadapi sejumlah tantangan berat. Keberpihakan pada anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih lemah. Setiap tahun, anggaran KKP rata-rata 0,3 persen dari total APBN.

Petambak dan pelaku perikanan budidaya hampir tak mendapatkan bantuan subsidi benih dan pakan. Pembudidaya ikan kerap kesulitan finansial untuk mengembangkan usaha dan
kesulitan mengakses permodalan. Kendala lainnya adalah penguasaan teknologi dan cara budidaya yang ramah lingkungan akibat minimnya informasi dan pelatihan. Keterbatasan informasi harga dan akses pasar membuat usaha kecil sulit berkembang optimal dan kerap dipermainkan tengkulak.

Tahun 2014, KKP menargetkan produksi perikanan budidaya mencapai 13,97 juta ton. Target perikanan budidaya pada tahun 2015 digenjot menjadi 18,59 juta ton.

Upaya menggenjot produksi perikanan budidaya harus diimbangi “amunisi” yang memadai guna memastikan peningkatan produksi tidak sekadar jumlah. Saatnya negara hadir meyakinkan pelaku usaha bahwa negara tak sekadar mengejar produksi. Namun, lebih penting dari itu, menjamin penguatan usaha hulu-hilir berkelanjutan. (BM LUKITA GRAHADYARINl) Kompas

Leave a reply