Konsep Tol Laut Sulit Diwujudkan

JAKARTA. Niat presiden terpilih hasil pemilihan presiden 2014, Joko Widodo (Jokowi)
untuk mengembangkan tol laut di Indonesia, dinilai sulit diwujudkan. Pasalnya, masih
ada sejumlah tantangan yang harus dituntaskan Jokowi untuk membangun tol laut.

Hasyim Djalal, pakar Maritim Indonesia, mengatakan ada beberapa tantangan besar
yang harus segera diselesaikan oleh Jokowi- Jusuf Kalla untuk mewujudkan janji kampanyenya tersebut. Salah satunya masalah anggaran. Menurut Hasyim, mengembangkan sektor kelautan butuh anggaran besar. Saat ini, anggaran pertahanan maritim masih minim.

Saat ini anggaran pertahanan laut tak lebih dari 1%. Ini lebih kecil dari Singapura. Apalagi, dibandingkan dengan Amerika Serikat. “Di sana, anggaran pertahanan untuk satu tahun, tapi di kita bisa setara untuk 177 tahun,” kata Hasyim, Selasa (19/8).

Ridwan Djamaluddin, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumber
Daya Alam menambahkan, selain anggaran, ada tiga tantangan lain bagi Jokowi dalam mengembangkan tol laut.

Pertama, kesiapan pelabuhan domestik. Meski jumlah pelabuhan di Indonesia sudah banyak, namun kesiapan pelabuhan untuk mendukung konsep tol laut belum memadai. Saat ini baru beberapa pelabuhan saja yang siap dengan konsep tol laut. Beberapa pelabuhan tersebut adalah pelabuhan yang masuk dalam kategori besar.

Kedua, tidak adanya peta pelayaran. Sampai saat ini Indonesia belum memiliki peta alur laut yang jelas dan bisa digunakan untuk menopang keselamatan dunia pelayaran nasional. “Semua negara sudah pakai sistem digital, tapi kita belum. Ini syarat yang diperlukan,” kata Ridwan.

Ketiga, dukungan perangkat lunak dan teknologi untuk melakukan komunikasi dan memonitor aktivitas perairan di Indonesia. Faktor ini harus lebih ditonjolkan untuk memajukan daerah di bagian barat dan timur Indonesia.

Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan menimpali, tantangan lain di bidang
teknologi adalah penerapan sistem inaport. Hingga kini, Kementerian Perhubungan belum bisa menerapkan sistem inaport di empat pelabuhan besar, yakni pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Makassar. Padahal, rencananya sistem tersebut mulai diberlakukan di empat pelabuhan Juni lalu.

Akbar Faisal, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK mengakui, tantangan mewujudkan tol
laut memang besar. Apalagi, ruang fiskal untuk pembangunan sektor kelautan masih
sangat terbatas. “Karena itu, kami masih membuat simulasi untuk melaksanakan konsep
tol laut,” katanya. Agus Triyono

Leave a reply