Jonan Siap Pangkas Biaya Logistik dan Kecelakaan

JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) yang baru Ignasius Jonan siap menurunkan biaya logistik yang selama ini masih menjadi permasalahan nasional. Selain itu, Menhub akan berupaya maksimal untuk mengurangi tingkat kecelakaan transportasi.

Demikian diungkapkan Jonan dalam sambutannya pada acara serah terima jabatan Menteri Perhubungan, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (30/10).

Jonan menjelaskan, biaya logistik berbanding terbalik dengan kesejahteraan masyarakat.
Jika biaya logistik ‘terus’ tinggi, kesejahteraan masyarakat ‘terus’ turun. Saat ini biaya logistik nasional masih sekitar 25% terhadap produk domestik bruto (PDB) yang mengakibatkan Indonesia, menurut Indeks Performa Logistik (ILP) Bank Dunia, menempati urutan 59 dengan nilai 2,94 dari sekitar 160 negara.

“Biaya logistik harus turun. Ini milestone (tonggak sejarah), biaya logistik 25% itu berarti harga barang 25%-nya sudah diambil dari logistik,” kata Jonan. Jika biaya logistik turun, meskipun hanya 5%, daya beli masyarakat bisa bersaing. “Kalau kita tidak kompetitif, kita akan menjadi masyarakat konsumen saja,” kata dia.

Salah satu yang diupayakan untuk menurunkan biaya logistik, di antaranya mengembangkan transportasi multimoda. “Multimoda itu kan terjemahan dari penurunan biaya logistik, harus dikembangkan,” kata dia.

Dia menuturkan, yang harus dibenahi dari pengembangan transportasi multimoda adalah
Persoalan jaringan, terutama di laut. Jonan mengaku akan mengundang sejumlah asosiasi,
Pelaku pasar dan operator untuk membicarakan terkait biaya logistik tersebut agar tidak terjadi ego sektoral.

Keselamatan Penumpang

Lebih lanjut, Jonan juga siap memaksimalkan pos keselamatan penumpang yang selama ini porsinya sangat kecil di Kemenhub. Dia menilai pembangunan dan penyerapan
Anggaran yang baik tidak berarti apa-apa jika keselamatan penumpang tidak terjamin.

“Pertimbangan keselamatan harus nomor satu, zero accident (kecelakaan nol) itu target yang harus dicapai,” kata dia.

Dalam pembuatan kebijakan, Jonan mengaku akan selalu berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo. “Di kementerian tidak ada kebijakan, yang ada tugas operasional. Apa yang akan kami lakukan sesuai dengan arahan Presiden, kami enggak akan membuat kebijakan sendiri,” kata dia.

Di sisi lain, Mantan Plt Menteri Perhubungan Bambang Susantono meminta Menhub
baru Ignasius Jonan memfokuskan pengembangan transportasi multimoda untuk penghematan biaya logistik nasional.

“Kami mengharapkan beberapa program yang sudah di ujung, seperti kereta api,
bandara, pelabuhan itu dengan adanya elektronik platform sangat eligible (memenuhi syarat untuk dikembangkan),” kata Bambang dalam sambutannya pada serah terima jabatan di Kemenhub, Jakarta, kemarin.

Bambang mencontohkan proyek transportasi multimoda seperti Kereta Api Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta yang saat ini masih dalam pengerjaan. Dia mengharapkan angkutan antarmoda harus tetap dikembangkan untuk menjamin keterpaduan moda transportasi nasional.

“Agar integritas dan comprehensiveness dalam berjalan dengan baik, antarmoda itu tetap
di-stress (tekankan) sistem jaringan transportasinya,” kata dia.

Selain itu, Bambang berpesan agar Jonan bisa menurunkan tingkat kecelakaan transportasi secara signifikan. “Salah satu yang sangat diimpikan, yakni penurunan
tingkat kecelakaan yang tajam, saya harapkan tidak ada lagi SMS malam-malam
‘mohon izin’, itu biasaya ada kecelakaan,” kata dia. Dia juga menyebutkan sebanyak
34.000 staf Kemenhub memberikan dukungan kepada Menhub baru Jonan dalam menjalankan tugasnya.

Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua MPR EE Mangindaan yang juga mantan menhub
mengatakan, dengan adanya Kementerian Koordinator Kemaritiman, maka pemerintah
Memperlihatkan keseriusannya untuk mengintegrasikan potensi laut, termasuk perhubungan laut yang terintegrasi. “Saya hanya titipkan connectivity (konektivitas) mutlak dengan menerapkan multimoda,” ujar dia.

Menurut Mangindaan, kemampuan Jonan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) bisa
Diterapkan dan diperluas di Kemenhub. Selain itu, dia pun berpesan agar Jonan bisa menjamin keselamatan penumpang dengan menurunkan angka kecelakaan transportasi.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita mengatakan, pihaknya sangat mendukung komitmen pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Perhubungan untuk
Menurunkan biaya logistik. “Kita sangat mendukung karena Menhub sudah punya target
yang jelas, yaitu biaya logistik harus turun, kami full support (beri dukungan penuh),” papar dia.

Zaldy mengatakan, pihaknya ingin mengetahui apa saja rencana jangka pendek Kemenhub dalam enam bulan ke depan untuk menurunkan biaya logistik. “Selama
ini tidak ada target yang jelas mau diapakan melihat banyaknya tindakan BUMN di
pelabuhan, bandara, dan kereta api yang menaikkan tarif,” ujar dia. (Investor Daily)

Leave a reply