Jarak Pendek akan Diistimewakan

JAKARTA—Kementerian Perhubungan berwacana akan memberikan perlakuan khusus mengenai tarif kepada sektor pelayaran jarak pendek atau short sea shipping/SSS untuk
menarik pemilik barang mengalihkan moda pengiriman dari angkutan jalan ke laut.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pemerintah akan terus mendorong pengalihan pengiriman barang dari moda trans portasi jalan ke laut melalui
pelayaran jarak pendek.

Salah satu langkah memper cepat pengalihan itu adalah memberlakukan biaya khusus bagi pelayaran jarak pendek. “Kalau perlu, mereka [operator pelabuhan] buat dermaga baru, bukan pelabuhan baru ya?” katanya, Kamis (25/9).

Menurutnya, jika skema ter sebut dapat berjalan, hal itu diharapkan mampu mengurangi beban jalan, khususnya jalur Pantura Jawa yang hingga kini masih didominasi 90%
oleh truk.

Apalagi, jalur ganda kereta api pantai utara pun sudah beroperasi. “Untuk tahap awal, 10% moda trans portasi pindah ke sana [pelayaran jarak pendek], sedangkan 10% pindah ke kereta api. Itu masih jauh sekali mengurangi beban pantura,” katanya

MENERUSKAN

Pada bagian lain, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengatakan menteri perhubungan mendatang perlu meneruskan dan menyempurnakan proyek yang sudah berjalan saat ini.

Menurutnya,, salah satu PR pemerintah mendatang adalah memberikan perhatian khusus terhadap konektivitas antarmoda karena selama ini belum semua jaringan moda trans portasi terkoneksi dengan moda lainnya.

Selain itu, dia juga menginginkan jalur kereta api Trans-Sulawesi yang beberapa waktu dilakukan ground breaking ataupun proyek kereta api di Kalimantan yang sampai saat
ini belum dilakukan ground breaking juga perlu di teruskan oleh pemerintah baru.

“Itu yang perlu dilanjutkan. Kereta api [perlu] dijadikan ikon betul untuk barang dan penumpang,” ujarnya, Kamis (25/9).

Dari sisi transportasi udara, dia mengharapkan rencana pembangunan run way ketiga di Bandara Soe karno-Hatta harus terus berjalan, sambil terus mengejar rencana pembangunan Bandara di Krawang.

Selain itu, pemangku jabatan di Kemenhub mendatang juga perlu memperhatikan navigasi udara demi keselamatan dan keamanan penerbangan. Salah satunya adalah peningkatan sarana dan teknologi navigasi udara yang lebih canggih.

Mangindaan melanjutkan pemangku kepentingan di Kemenhub mendatang juga perlu meningkatkan konektivitas laut melalui konsep tol laut.

Menurutnya, konsep tersebut tidak jauh berbeda dengan konsep pendulum nusantara yang telah dimulai oleh Kemenhub yaitu dengan membangun beberapa pelabuhan selama masa jabatannya. (Muhamad Hilman) Bisnis Indonesia

Leave a reply