Investasi Maritim Terganjal Tumpang Tindih Aturan,KKP Perlu Lebih Kreatif.
POTENSI produk kelautan Indonesia sangat besar. Permintaan komoditas tersebut setiap tahun terus mengalami peningkatan. Namun sayang, investasi pada sektor maritim masih lambat.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo. mengatakan, investasi maritim terhambat karena banyak aturan yang tumpang tindih, sehingga menyulitkan pelaku usaha.
“Regulasi itu kata kunci dalam penumbuhan investasi sektor kelautan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusaha mengurangi hambatan bagi para investor melalui penyederhanaan peraturan,” kata Cicip di Jakarta, kemarin.
Dia menuturkan, berdasarkan laporan McKinsey International, peluang bisnis di Indonesia beberapa tahun ke depan diperkirakan akan melonjak. hingga 1,8 triliun
dolar AS. Peluang itu sangat terbuka pada sektor konsumsi, perikanan, pertanian, sumber daya alam, industri pendidikan dan infrastruktur.
Cicip berharap, ke depan semua hambatan investasi bisa diatasi sehingga investasi pada sektor kelautan dapat meningkat. Dan Indonesia benar-benar bisa dengan optimal menggarap potensi bangsa.
Wakil Ketua Kamar Dagang Dan lndustri (Kadin) bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto meminta, KKP lebih aktif mencari investasi pada sektor kelautan.
Menurutnya, pemerintah harus menawarkan program pengembangan usaha yang pro dengan bisnis.
“Pemerintah harus aktif mendorong swasta agar mau berinvestasi. Negeri kita butuh pembangunan pabrik untuk turunan dari produk-produk perikanan,” cetusnya.
Selain itu, Yugi menyebutkan, untuk mendorong investasi bisa dengan memberikan insentif pajak kepada pelaku usaha. Pihaknya sangat optimistis ekspor sektor perikanan ke depan akan meningkat. Sebab, permintaan ekspor terus mengalami peningkatan.
“Kami selalu komunikasi dengan industri pengolahan. Mereka sangat benar-benar optimistis dengan peluang usaha. Contohnya usaha udang milik seorang teman di Pulau Seram, mereka sudah kontrak ekspor,” terang Yugi.
Yugi memproyeksi pcrtumbuhan pada sektor perikanan bisa naik mcnjadi 7 persen tahun ini.
Sekadar informasi, pemerintah menargetkan ekspor tahun ini mencapai 5,6 miliar dolar AS. Jumlah itu lebih besar dari capaian tahun 2013 sebesar 4, 16 miliar.
Potensi untuk mencapai target tersebut kini semakin terbuka setelah belum lama ini pemerintah Rusia mencabut larangan impor ikan dari Indonesia yang sudah dilakukan ejak pertengahan tahun 2013. ( Rakyat Merdeka)
Leave a reply
Leave a reply