Industri Pengolahan Tambah Nilai Jual
JAKARTA, KOMPAS – Kamar Dagang dan lndustri Indonesia mendorong pemerintah
memperhatikan industri pengolahan ikan. Sudah saatnya industri pengolahan ikan menjadi tumpuan untuk menamhah nilai jual.
“Indonesia menempati urutan ketujuh sebagai produsen ikan dunia. Dengan potensi yang
ada, Indonesia setidaknya bisa naik menjadi urutan keempat.
Pemerintah harus menyiapkan regulasi dan infrastruktur untuk mendorong percepatan,”
ujarWakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto dalam diskusi terbatas yang diselenggarakan Kadin, di Jakarta, Senin (22/9).
Yugi mengatakan, agar penjualan ikan di Indonesia bernilai tambah, pembangunan industri pengolahan ikan tak terelakkan. Setelah diolah, ikan, misalnya menjadi bakso, harganya bisa melonjak hingga 10 kali lipat dari harga tampa diolah.
Target produksi perikanan nasional pada 2014 ini sebanyak 20,05 juta ton yang lenliri dari 6,08 juta ton ikan tangkap dan13,97 juta ton ikan budidaya. Dalam peta jalan yang disusun Kadin, pertumbuhan produksi domestik bruto (PDB) perikanan ditargetkan 7 persen setiap tahun hingga 2019.
Meskipun demikian, industri pengolahan ikan tidak bisa begitu saja didirikan karena membutuhkan infrastruktur dasar, yaitu listrik dan air bersih. Seiring pengembangan
industri pengolahan, produksi ikan juga harus ditingkatkan.
Menurut Kepala Subdirektorat Investasi dan Promosi Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Asrul, eksplorasi potensi kelautan di Indonesia baru sekitar 20 persen, terutama dari sisi perikanan. Diperlukan regulasi agar eksplorasi potensi tersebut semakin maksimal. “Kita belum memlliki peraturan untuk tata ruang bawah
laut,” kata Asrul. (A12). Kompas
Leave a reply