Indonesia Tingkatkan Ekspor Rumput Laut

JAKARTA. Indonesia kembali membuka celah ekspor baru. Kali ini adalah membuka peluang ekspor rumput laut ke Filipina. Pasalnya, Badai Taifun yang menerjang negara tersebut pada beberapa waktu lalu berdampak serius terhadap industri rumput laut di sana. Akibatnya, produksi rumput laut Filipina merosot hingga 50%.

Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis mengatakan, produksi rumput laut di Filipina mencapai 100.000 ton per tahun. “Indonesia berpeluang mengisi kekurangan bahan baku untuk industri rumput laut di Filipina tersebut,” kata Safari, belum lama ini.

Lebih lanjut, Safari bilang, peluang Indonesia untuk mengirim rumput laut ke Filipina masih cukup besar dan bisa berlangsung hingga dua tahun ke depan. Soalnya, Akibat Badai Taifun, sentra pembudidayaan rumput laut di negara tersebut porak-poranda dan membutuhkan waktu recovery bhingga dua tahun.

Akibat bencana alam tersebut, harga rumput laut di pasar juga menjadi cukup tinggi. Safari mencatat, setidaknya pada pertengahan tahun ini, harga rumput laut baik yang dibudidayakan di laut maupun di tambak berada di kisaran Rp 13.000 per kilogram (kg).

Beberapa waktu lalu, ARLI dan asosiasi perusahaan industry rumput laut atau Seaweed Industry Association of the Phillipines (SIAP) sepakat untuk melakukan kerjasama pengolahan dan pemasaran rumput laut sejumlah 50.000 ton, atau senilai sekitar US$ 50 juta.

Dengan kerja sama ini, Filipina dapat mempertahankan pangsa pasarnya yang sering terganggu produksinya akibat Taifun, sedangkan Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produknya.

“Sebagai penghasil dan eksportir rumput laut, Indonesia dan Filipina dapat bekerja sama dari hulu sampai hilir daripada bersaing satu sama lain,” kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi.

Dalam kunjungannya ke Filipina beberapa waktu lalu, Bayu bilang, pemerintah Filipina tertarik membangun industry rumput laut di sentrasentra produksi di Indonesia. Investasi itu diharapkan dapat mendukung perkembangan industri rumput laut nasional.

Saat ini, 97% ekspor rumput laut dari Indonesia dating dari dua provinsi, yaitu Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Sedangkan potensi pengembangan tersebar di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Bali. Indonesia sendiri saat ini mengekspor sekitar 180.000 ton rumput laut dengan nilai sekitar US$ 165 juta.( Kontan)

Leave a reply