Eropa Minati Ikan dari Bitung

MANADO, KOMPAS – Di tengah kemajuan teknologi, dengan alat tangkap modern, tak
membuat alat tangkap ikan pole and line atau di sebut huhate tersingkir. Produksi ikan yang diperoleh dari alat tangkap huhate diminati pembeli ikan Eropa.

Manajer PT Samudera, perusahaan pengolahan ikan tangkap, Abrizal Lim, di Manado, pekan lalu, mengutarakan, penangkapan ikan tradisional memakai huhate sangat diminati pabrik ikan di Bitung. “Ikan cakalang atau tuna hasil tangkapan pole and line menjadi favorit pabrik ikan,” katanya

Menurut Abrizal, kini lima negara Eropa meminta produksi ikan asal Bitung dari tangkapan huhate. Kelima negara itu adalah Swiss, Jerman, Spanyol,Ukraina, dan Austria. Alasannya, penangkapan ikan pole and line lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan alat tangkap modern, seperti purse seine atau pukat cincin. Pukat cincin biasanya dipakai
oleh nelayan dari Filipina yang bisa menangkap semua ikan, termasuk yang kecil.

Ronald Sorongan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawsi Utara, mengatakan, tangkapan ikan. Pole  and line sangat populer di kalangan nelayan Sulut, terutama Bitung. Sebagian kapal penangkap ikan jenis pajeko di bawah 30 gros ton (GT) memakai alat penangkap cakalang huhate.

“Menggunakan pole and line memakai tenaga manusia yang banyak dan besar, tetapi ini menjadi favorit nelayan Sulut,” ujarnya

lkan dunia

Perairan Sulut, lanjutnya, menyimpan potensi 2.000 jenis ikan atau sekitar 60 persen spesies ikan dunia Perairan Sulut kaya ikan, terutama tuna ekor kuning (yellowfin), tuna mata besar (big eye), cakalang (skipjack tuna), dan tongkol (mackerel tuna). Produksi ikan tangkapan di Sulut pada 2013 sebesar 350.543 ton dengan potensi lestari mencapai
1.884.900 ton tiap tahun.

Alat tangkap pole and line terdiri dari gandar yang biasanya terbuat dari bambu, tali pancing, dan mata pancing. Bentuk kapal pole and line memiliki beberapa kekhususan, antara lain bagian atas dek kapal bagian depan terdapat pelataran yang digunakan sebagai tempat memancing.

Di dalam kapal tersedia bak penyimpanan ikan umpan yang masih hidup. Kapal pole and line dilengkapi sistem semprotan air yang dihubungkan dengan suatu pompa
Adapun untuk tenaga pemancing jumlahnya bervariasi. Misalnya, untuk kapal berukuran 20 GT, tenaga pemancingnya berjumlah 22-26 orang.

Abrizal menambahkan, aturan penangkapan ikan internasional ketat. Kapal pukat cincin tidak disukai oleh importir. (ZAL)

Leave a reply