Merak-Bakauheni Dibenahi

JAKARTA—Pemerintah memperkirakan kebutuhan anggaran untuk memperkuat konektivitas Sumatra-Jawa mencapai Rp2,34 triliun dengan membenahi penyeberangan Merak-Bakauheni sebagai ganti Jembatan Selat Sunda yang tidak lagi diprioritaskan.

Dedy Supriadi Priatna, Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembanguan Nasional (PPN/Bappenas), menyatakan kebutuhan anggaran sebesar itu untuk memperbaiki sarana dan prasarana sisi Merak di Pulau Jawa dan sisi Bakauheni di Sumatra.

“Ini akan meningkatkan perlintasan kapal roro (roll on-roll off) dari 105 trip per hari menjadi 150 trip per hari,” katanya, Selasa (2/12). Sejak 2010 hingga 2014, tuturnya, pemerintah telah memperkuat jumlah armada yang melintas dengan pengadaan kapal sebanyak tiga unit. Saat ini, terdapat 54 kapal roro yang melintasi Selat Sunda.

Untuk mencapai target penambahan 43% penyeberangan setiap hari pada 2019, dibutuhkan tambahan kapal sebanyak enam unit dengan estimasi anggaran Rp1,2 triliun.

Pembiayaan penambahan kapal ini dapat melalui BUMN ataupun pengadaan langsung lewat APBN. Berdasarkan rencana Bappenas, dibutuhkan tambahan anggaran dengan melakukan perbaikan Dermaga IV yang kondisinya rusak cukup parah.

Untuk pembenahan ini, dibutuhkan anggaran sebesar Rp400 miliar. Selain itu, juga dibutuhkan tambahan anggaran Rp40 miliar untuk mempercepat penyelesaian Dermaga VI yang tengah dibangun dan segera beroperasi pada awal 2015.

Dengan adanya rencana penyelesaian proyek Trans-Sumatra yang trasenya diperpanjang hingga Palembang, pemerintah juga membutuhkan percepatan realisasi pembangunan Dermaga VII.

“Dermaga VII secara teknis sudah siap dibangun, tetapi dananya belum masuk dalam APBN 2015,” tuturnya.

Oleh karena itu, dalam APBN Perubahan yang akan diajukan pada Februari 2015, pemerintah berharap pembangunan dermaga VII dapat dianggarkan. Menurutnya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp700 miliar untuk membangun dermaga baru. (Anggara Pernando) Bisnis Indonesia

Leave a reply