Pelindo II Didororig Kuasai Saham Mayoritas PT JICT
MENTERl Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta PT Pelindo ll (Persero) untuk meraih mayoritas saham di PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Hal itu harus dapat laksanakan dalam renegosiasi yang akan segera dilakukan, mengingat masa kontrak JICT hanya sampai 2019.
“Kita lagi mempertimbangkan untuk menyetujui usulan Pelindo II melakukan renegosiasi dengan JICT supaya bisa mendapat penghasilan lebih banyak, masih kita kaji dan kita minta pertimbangan dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan Kejagung, sehingga tingkat keterbukaan dan keuntungan bisa lebih baik,” kata Dahlan di Jakarta, kemarin.
Bekas direktur utama PLN ini juga meminta kepada Pelindo II untuk dapat berada di posisi yang lebih menguntungkan dari posisi saat ini. “Kita juga ingin kondisi (Pelindo II, Red) yang Lebih baik supaya penghasilan lebih baik,” ucapnya. Selama ini porsi saham yang dimiliki JICT sebesar 51 persen dan Pelindo II sebesar48,9 persen.
Renegosiasi kontrak ini diharapkan dapat menguntungkan lebih banyak Pelindo II.
“Perpanjangan dengan JICT juga akan sangat ketat. Dari pihak JICT akan sangat ketat
terutama tentang saham kita harus mayoritas,” ujarnya. Akan tetapi, dirinya akan
meminta pertimbangan terlebih dahulu kepada BPKP dan Kejaksaan Agung (Kejagung) mengenai renegosiasi ini.
“Pokoknya kalau tidak mayoritas kita tidak mau. Pembahasan tentang investasi belum
sampai sana, yang penting perpanjangan dengan JICT harus lebih baik dan di-review
oleh BPKP dan Kejagung,” pungkasnya. Untuk diketahui, JICT adalah perusahaan afiliasi perseroan didirikan tahun 1999. Sahamnya dimiliki Hutchison Port Holding Group (HPH Group) sebesar 51 persen. Sisanya 48,9 persen dimiliki Pelindo dan 0,1 persen dimiliki Koperasi Pegawai Maritim. JICT adalah pelayanan bongkar muat petikemas baik ekspor
maupun impor di Pelabuhan Tanjung Priok. •ASI
Leave a reply