Lagi, Kapal Pengangkut Migran Tenggelam di Peraira Malaysia
KUALA LUMPUR – Sedikitnya dua orang tewas dan 18 lainnya hilang setelah satu kapal nelayan kelebihan muatan dan mengangkut imigran ilegal asal Indonesia terbalik di lepas pantai selatan Malaysia. Pejabat Badan Penegakan Maritim Malaysia yang enggan diungkapkan identitasnya mengatakan, Selasa (15/7), perahu fiberglass kecil itu terbalik dan tenggelam pada Senin (14/7) malam.
Saat kejadian kapal itu mengangkut sekitar 80 orang dan tengah dikejar kapal patroli negara bagian Johor. “Kapal itu membawa imigran ilegal yang akan kembali ke Indonesia untuk merayakan akhir Ramadan. Perahu itu kecil dan kelebihan beban,” kata pejabat itu di Kuala Lumpur. Dia menambahkan pihaknya telah menyelamatkan 59 orang imigran. Dia juga mengatakan baru menemukan satu jenasah pria dan seorang wanita. Ia menjelaskan, perahu itu tengah menuju pulau Batam dan tenggelam tiga mil laut dari Tanjung Piai, semenanjung dan titik paling Selatan Malaysia. Lokasi kejadian meningkatkan harapan bahwa sebagian penumpang kapal yang dinyatakan hilang bisa
berenang ke tempat yang aman.
Dia mengatakan, pihak berwenang masih menyelidiki kecelakaan tersebut. Tapi, nahkoda kapal hingga kini belum diketahui nasibnya. Ia diduga panik ketika melihat kapal patroli Malaysia dan kehilangan kendali. Pejabat itu juga membantah laporan media lokal bahwa dua kapal tersebut bertabrakan. Kecelakaan perahu seperti ini kerap terjadi di Malaysia. Negeri Melayu ini menarik ratusan ribu imigran gelap dari negara-negara tetangga
yang tingkat kesejahteraannya relatif lebih rendah. Para buruh itu biasanya bekerja di pabrik-pabrik, perkebunan, konstruksi dan pekerjaan berupah rendah lainnya yang dijauhi oleh penduduk setempat.
Pihak berwenang telah meningkatkan patroli di sepanjang garis pantai negara itu selama bulan Ramadan, karena banyak migran dari Indonesia berusaha menyelinap keluar dan
mudik dengan menggunakan perahu reyot untuk merayakan Idul Fitri pada akhir Juli nanti.
“Pemerintah harus menindak agen dan majikan yang mengambil keuntungan dari tenaga kerja ilegal dan korupsi di kalangan otoritas perbatasan. Kecuali semua ini dilakukan serius, akan terjadi lagi dan lagi,” kata Tenaganita Aegile Fernandez dari kelompok pemerhati hak-hak buruh migran Malaysia.
Lebih dari selusin orang tewas dan sekitar dua lusin lainnya hilang bulan lalu dalam dua kecelakaan kapal akibat cuaca buruk di lepas pantai Barat Malaysia. Perahu tersebut juga membawa migran asal Indonesia, yang hendak mudik dalam rangka Ramadan. (afp/wyu)
Leave a reply
Leave a reply