Wika Beton Bidik Proyek Infrastruktur Maritim

JAKARTA. Fokus perhatian pemerintah baru di bidang infrastruktur dan maritim membuat PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) optimistis menyongsong bisnis tahun depan. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini yakin, permintaan produk beton pracetak bakal tumbuh.

Menurut Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan Wika Beton Tbk, ke depan makin banyak
proyek yang butuh produk ini, selain properti. “Semua ini pasar potensial beton pracetak. Pelabuhan bisa dibangun dengan cepat dan efisien menggunakan beton pracetak,” kata dia kepada KONTAN, Minggu (23/11).

Selain sudah mengembangkan produk beton tiang pancang, Wika Beton juga mulai mengembangkan beton pracetak maritim sejak 10 tahun terakhir. Meski kala itu permintaan masih terbatas, perusahaan ini sudah mulai mengambil langkah antisipasi. Ia meyakini posisi Indonesia sebagai negara maritim pasti akan menjadi pasar potensial
untuk produk maritim.

Melihat peluang yang sudah di pelupuk mata, Wika Beton memproyeksi bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 4 triliun di akhir 2015 mendatang. Jumlah tersebut tumbuh 27,8% dari pendapatan yang diincar WTON tahun ini yakni sebesar Rp 3,13 triliun.

Sedangkan target laba tahun depan, diperkirakan bisa melebihi Rp 350 miliar. “Tahun
lalu porsi penjualan untuk infrastruktur sekitar 44%, tahun depan kami perkirakan lebih tinggi mengingat banyaknya proyek infrastruktur yang segera ditenderkan pada awal tahun nanti,” imbuhnya.

Untuk bisa mencapai target yang sudah dipatok, Wika Beton berencana menambah satu pabrik baru lagi di Kalimantan. Perusahaan ini sengaja menyasar Kalimantan lantaran permintaan produk beton pra cetak selama ini didatangkan dari pabrik yang ada di Pasuruan, Jawa Timur. Saat ini, Wika Beton sudah memiliki sekitar 12 pabrik.

Berharap di Cigudeg

Sementara itu di sisa tahun ini, WTON berusaha membangun areal tambang terbuka atau quarry di Cigudeg, Bogor Jawa Barat, sebagai salah satu sumber daya pembuatan beton pracetak. Jika proyek ini selesai, areal tambang terbuka tersebut bakal menjadi andalan
Wika Beton.

Manajemen Wika Beton memprediksi tambang ini bisa memenuhi kebutuhan split yang menjadi salah satu bahan utama beton pra cetak hingga 30 tahun kedepan.

Selain itu, Wika Beton juga masih mempunyai pekerjaan rumah untuk menuntaskan pembangunan pabrik milik anak usaha PT Wijaya Karya Krakatau Beton di Cilegon.
“Pendiriannya sudah mulai dua bulan lalu, ditargetkan pada semester ke dua tahun depan sudah bisa produksi beton pracetak,” urainya.

Hingga akhir September 2014, Wika Beton baru mengantongi pendapatan Rp 2,32 triliun atau sekitar 74,12% dari target tahun ini yang sebesar Rp 3,13 triliun. Hasil ini tumbuh
13,73% dari pencapaian di periode serupa tahun lalu.

Salah satu katalis pendongkrak adalah penjualan produk tiang pancang di periode tersebut
meningkat drastis dari Rp 1,09 triliun di kuartal III- 2013 jadi Rp 1,51 triliun.

Kemudian dari sisi kontrak per Oktober 2014, Wika Beton baru mengantongi kontrak sebesar Rp 2,22 triliun atau 74% dari target Rp 3 triliun.

Meski demikian, Puji memastikan saat ini ada banyak proyek yang tengah diincar untuk menambah porsi kontrak. Wika Beton juga tidak membatasi permintaan pada konsumen besar saja. “Manajemen optimistis target akan dapat diraih pada akhir tahun nanti,” tandas Puji. (Kontan)

Leave a reply