Pengusaha Tolak Keterlibatan BUMN Di Proyek Tol Laut
PENGUSAHA kapal keberatan perusahaan pelat merah ikutan menggarap jalur komersil dalam program tol laut. Lebih baik BUMN fokus membuka jalur pelayaran perintis.
Ketua Umum Indonesian National Shipowner Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, pengusaha nasional sangat mendukung program tol laut. Namun, pemerintah diimbau melibatkan pengusaha swasta nasional dan tidak hanya mengandalkan BUMN. “Kami mendukung pemerintah segera menyiapkan liner untuk berlayar melalui tol laut,” kata Carmelita kepada Rakyat Merdeka.
Menurut dia, kapal–kapal milik Pelni tidak perlu melintasi jalur-jalur tol laut karena merupakan wilayah komersil yang digarap pengusaha swasta nasional. Kapal Pelni seharusnya rnengembangkan jalur-jalur pelayaran dan membuka akses ke daerah terpencil. “Sebagai agent of development semestinya pemerintah melalui BUMN menggarap jalur perintis,” jelas dia.
Carmelita mengatakan, rencana keikutsertaan Pelni bakal memicu persaingan yang tidak sehat karena pemerintah terlalu mengambil alih peran yang seharusnya diberikan kepada swasta.
“Swasta susah bersaing dengan BUMN karena Pelni mendapat subsidi dari pemerintah, sudah dapat public service obligation (PSO) juga. Kalau pemerintah terus, pengusaha mau garap apa lagi,” keluhnya.
Direktur Utama Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito sebelumnya mengaku ada pembahasan dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan terkait penyediaan kapal dan rute tol laut.
Namun, Wimbo mengaku pihaknya belum bisa memenuhi untuk penyediaan kapal barang karena kemungkinan besar akan menyewa, tidak membeli. Soalnya, fokus utama Pelni mengangkut penumpang yang memberikan pendapatan lebih besar di banding angkutan barang yang porsinya di bawah 10 persen.
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan pembangunan tran portasi maritim membutuhkan kapal laut yang terjadwal dengan baik (liner), agar transportasi laut berjalan dengan baik. Jonan berjanji akan mempersiapkan segalanya untuk mendukung perhubungan maritim.( Rakyat Merdeka)
Leave a reply
Leave a reply