Pelayaran Dijamin Tetap Lancar
JAKARTA, KOMPAS – Pekerja Jakarta International Container Terminal menjamin kelancaran pelayanan di terminal peti kemas tersibuk di Indonesia itu. Komitmen para pekerja untuk tetap melayani ekspor impor ini diluangkan dalam surat SPJICT/ PMII/ 109/VIII/ 2014 yang ditujukan kepada seluruh pengguna jasa dan mitra kerja JICT.
Surat juga ditembuskan kepada Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, direksi PT Pelindo II (OPC), dan direksi PT JICT.
“Kami tetap akan bekerja seperti biasa. Pelayanan tetap nomor satu karena terminal ini terminal yang paling penting bagi perekonomian Indonesia Lebih dari 60 persen ekspor impor barang dilakukan dari terminal ini,” kata Ketua Umum Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JlCT) Muji Wahyudi di Jakarta, Sabtu (9/8).
Menurut Muji, para pekerja ingin menjadikan terminal yang paling efisien ini dikelola bangsa Indonesia sendiri. Pekan lalu, PT Pelindo II menyepakati perpanjangan kontrak kerja sama dengan Hutchison Port Holding (HPH) dalam mcngelola Terminal JlCT. Kontrak kerja sama sejak tahun 1999 itu akan berakhir pada tahun 2019.
Kontrak diperpanjang lagi hingga tahun 2039 dengan beberapa syarat dan kondisi.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukky Nugrahawan Hanafi menyatakan tidak ada masalah dengan perpanjangan kerja sama Pelindo dan HPH.
Yukky berharap, JICT tidak menaikkan harga layanan meski investasi dalam perpanjangan kontrak ini cukup benar. Biaya layanan biasanya akibat pengaruh inflasi.
Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA). Carmelita Hartoto mengatakan, INSA menyerahkan masalah kelanjutan kerja sama Pelindo II dengan Hutchison kepada pemerintah, yakni Kementerian Perhubungan. “Kementerian Perhubungan merupakan otoritas yang berwenang dalam membicarakan masalah tersebut,” kata Carmelita. (ARN)
Leave a reply