Pelabuhan KTI Jadi Pintu Masuk Komoditas Impor Eropa dan Australia

JAKARTA – Pelabuhan-pelabuhan di kawasan timur Indonesia (KTI) harus dijadikan sebagai pelabuhan komoditas impor dari Eropa, Asia, dan Australia. Hal itu sejalan
dengan visi maritim Presiden terpilih Joko Widodo terkait rencana membangun tol laut.

“Pelabuhan seperti di Sorong-Papua dan Bitung-Sulawesi Utara, bisa dijadikan pintu
masuk bagi 14.000 kapal yang beroperasi di Indonesia. Dengan begitu, lalu lintas laut
di kawasan timur akan ramai, mengurangi biaya transportasi kapal yang selama ini
pelayarannya tidak terjadwal, serta mendorong migrasi transportasi darat ke laut,”
kata Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Danang Parikesit dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/9).

Minimnya aktivitas bongkar muat kapal, terutama di pelabuhan-pelabuhan di kawasan
timur, kata Danang, menyebabkan biaya logistik semakin tinggi, yakni hingga 30% dari harga bahan baku. Sedangkan selama ini, efisiensi keluar masuk kontainer membawa barang dari pelabuhan hanya 10%.

Danang menambahkan, transportasi laut bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan
Menekan angka inflasi, karena disparitas harga antarwilayah makin rendah. Tingginya
biaya logistik inilah yang menyebabkan harga jeruk Pontianak misalnya, lebih mahal
Ketimbang jeruk Tiongkok. Bahkan, untuk biaya bongkar-muat dan kirim kargo ke
Papua, jauh lebih mahal ketimbang ke Luxemburg.

“Soalnya setiap kapal pulang dari kawasan timur tidak membawa banyak muatan, sehingga biaya dibebankan pada kargo yang diberangkatkan sebelumnya dari Jawa,”
kata dia.

Biaya transportasi juga bisa menambah 20-25% harga akhir dari produk pertanian.
Kenyataannya, kurang dari 2% produk pertanian yang bisa diangkut kapal.

“Mahalnya biaya logistik menjadikan transportasi maritim Indonesia tidak masuk
Dalam daftar peta perdagangan maritim dunia, yang ada hanya Singapura dan Malaysia,”
papar dia.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, progres pembangunan
Jembatan penyeberangan laut adalah Sabuk Selatan dan Sabuk Tengah sudah terhubung, sementara Sabuk Utara masih terus dibangun. ™ Investor Daily

Leave a reply