Pebisnis Logistik Minta Dikurangi
JAKARTA—Asosiasi Logistik Indonesia meminta agar pemerintahan terpilih segera mengurangi jumlah pelabuhan internasional di Indonesia karena pengurangan ini akan berdampak positif terhadap kenaikan produktivitas bagi pelabuhan domestik.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan untuk mendukung wacana penerapan tol laut atau konektivitas kelautan, pemerintah harus mengurangi pelabuhan internasional.
“Dari sekitar 20 pelabuhan internasional, di kurangi menjadi hanya lima pelabuhan internasional,”ujarnya, Kamis (28/8).
Selain berdampak positif terhadap peningkatan produktivtas pelabuhan domestik, katanya, pengurangan pelabuhan internasional akan memudahkan Bea Cukai melakukan pengawasan karena hanya ada lima pelabuhan internasional. Asas cabotage pun akan berjalan penuh.
Carmelita Hartoto, Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), mengatakan semenjak 2005 pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk memangkas pelabuhan terbuka bagi kepentingan internasional dari sekitar 127 menjadi 25 pelabuhan.
Menurutnya, pemangkasan dari 20 menjadi hanya lima pelabuhan internasional justru akan semakin baik. “Pengurangan ini akan berdampak baik bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia,” tuturnya.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan China, katanya, hanya Indonesia yang banyak menyediakan pelabuhan internasional hingga sekitar 127 pelabuhan.
Dengan mengurangi jumlah pelabuhan internasional, hal itu dinilainya
bisa berdampak positif terhadap biaya logistik Indonesia yang sampai saat ini masih tergolong mahal. Pengurangan biaya logistik akan mendorong adanya balancing kargo.
“Dengan demkian, produk dari industri domestic akan menjadi tuan di negeri sendiri,” katanya.
Seharusnya, tutur Carmelita, pembatasan pelabuhan terbuka ini sudah harus dilakukan sejak lima tahun lalu, karena secara ekonomi dan kedaulatan, pengurangan pelabuhan internasional akan banyak menguntungkan Indonesia.(Bisnis Indonesia)
Leave a reply
Leave a reply