Pantai Indramayu Tercemar Minyak
INDRAMAYU, KOMPAS — Petambak dan nelayan di pesisir Indramayu, Jawa Barat, melaporkan pencemaran minyak mentah di perairan lepas dan tambak-tambak mereka kepada Kantor Lingkungan Hidup Indramayu, Rabu (12/11). Ceceran minyak mentah itu pertama kali dilaporkan warga pada Sabtu lalu.
”Tercatat ada sepuluh desa dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Indramayu dan Pasekan, yang perairan dan pantainya tercemar minyak mentah. Persebaran pencemaran itu kian meluas dan dikhawatirkan akan membawa dampak buruk bagi usaha tambak dan perikanan warga,” kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Tini Kartini.
Kemarin, ia mengundang pihak-pihak terkait untuk mencarikan solusi atas persoalan tersebut. Perwakilan dari Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Field Jatibarang, serta Forum Pelestarian Lingkungan Indramayu (Pelangi) hadir dalam rapat tertutup di Kantor LH Indramayu tersebut.
Koordinator Forum Pelangi, Masdi, mengatakan, lima hari terakhir anggotanya membersihkan ceceran minyak mentah di pesisir itu secara mandiri. Minyak mentah yang berupa gumpalan lemak lengket dan berbau itu dikumpulkan dan dimasukkan ke kantong plastik.
Pihak Pertamina mengatakan, minyak mentah yang tercecer dan mencemari perairan itu bukan akibat kebocoran pipa minyak mereka. Anggota staf Humas Pertamina EP Field Jatibarang, Kiki Muhammad Rizky, mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel minyak mentah itu dan diuji di laboratorium internal. ”Pour point atau titik leleh antara minyak mentah yang ditemukan di pantai Indramayu dan minyak produksi kami berbeda,”katanya.
Perwakilan Pertamina RU VI Balongan, Agung Darmawan, mengatakan, hasil pengujian laboratorium internal itu bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, laboratorium internal milik Pertamina telah tersertifikasi dan sesuai dengan standar nasional.
Sebagai pembanding, kata Tini Kartini, pihaknya akan membawa sampel ceceran minyak mentah di perairan Indramayu itu ke laboratorium di Bandung. (Kompas)
Leave a reply
Leave a reply