Jepang Ngebet Ingin Tanam Modal Di Sektor Kemaritiman

JEPANG menunjukkan keseriusannya ingin investasi di sektor kemaritiman. Kemarin, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantornya di Jakarta, membahas lebih jauh soal rencana investasi tersebut.

Tanizaki mengatakan, Pemerintah Jepang sepakat untuk menindaklanjuti kesepakatan kerja sama yang sudah dijajaki Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing, China, 10 November lalu.

Tanizaki mengungkapkan, pihaknya sudah berbicara dengan beberapa perusahaan Jepang di Indonesia membahas investasi di bidang maritim.

Secara resmi memang belum ada pendelegasian perubahan yang akan mengerjakan kerja sama. Tapi sudah saya kontak perusahaan Jepang di Indonesia untuk membahas bagaimana kami bisa memberikan investasi dengan Indonesia di bidang infrastruktur maritim,” terang Tanizaki.

Tanizaki berharap, pertemuan formal untuk memhahas kerja sama segera dilakukan. “Saya berpikir pertemuan baik dilakukan dengan cepat. Bisa juga tahun ini, tapi paling lambat tahun depan,” sambung Tanizaki.

Tanizaki menegaskan, Jepang berkomitmen untuk meningkatkan nilai investasinya di Indonesia. Tahun depan, Jepang berharap bisa menjadi investor nomor satu di Indonesia. Namun, dia enggan mengungkapkan nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.

Selain berbicara tentang masalah investasi, dalam pertemuan itu Tanizaki dan JK membahas pembenahan infrastruktur pasca bencana alam. “Tiga tahun lalu ada gempa dahsyat di Jepang. Dan Indonesia membantu memberikan bantuan dukungan jadi saya ucapkan terima kasih,” ujarnya.

Seperti diketahui, ada empat negara pada pertemuan di KTT APEC yang menyampaikan ketertarikannya berinvestasi pada sektor maritim. Yakni, Jepang, Rusia, China, dan Korea Selatan.

Sedangkan Menko Kemaritiman Indroyono Susilo mengatakan, pemerintah pada tahun ini berencana memulai melakukan pengembangan pembangunan dua pelabuhan yang akan digunakan untuk menunjang tol laut tersebut. “Dua pelabuhan itu Pelabuhan Makasar dan Tanjung Perak. Kita akan kembangkan untuk dibangun dermaga baru ,” katanya.

Indroyono menuturkan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan perizinannya. Rencananya, dua pelabuhan tersebut akan dikembangkan dengan konsep business to business.
( Rakyat Merdeka)

Leave a reply