Jepang dan Grup Astra Minati Cilamaya
JAKARTA. Rencana pembangunan mega proyek Pelabuhan Cilamaya kembali menguar.
Kementerian Perhubungan menegaskan akan kembali melanjutkan proyek senilai US$ 3,49 miliar tersebut.
Usai bertemu duta besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki, pekan lalu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan, proyek Cilamaya akan dilanjutkan. Namun, “Kami tidak mau Cilamaya dibangun atas pinjaman government to government ke Indonesia. Tapi, sepenuhnya harus dilakukan investor,” ujar Jonan.
Ini artinya, pemerintah akan menyerahkan proyek ini ke swasta. Sebelumnya, investor Jepang dan Korea Selatan disebut-sebut berminat atas pembangunan proyek ini.
Yang pasti, Jepang berminat menggarap pelabuhan Cilamaya ini agar bisa mendukung bisnis investasi mereka yang ada di Indonesia, khususnya industri otomotif dan pendukungnya. Sayang, Jonan tak membeberkan perusahaan Jepang akan turun tangan
membangun Cilamaya.
Jonan hanya bilang, pembangunan Cilamaya bisa tak melibatkan PT Pelabuhan Indonesia
sebagai mitra investoe. Pemerintah bisa memberikan konsesi ke investor. “Asal tanah dan investasi mereka semua,” tandas Jonan.
Selain investor Jepang, Arya N. Soemali Direktur Pengembangan PT Astratel Nusantara
mengaku tertarik terlibat dalam proyek Cilamaya.
Tapi, karena biaya investasi besar, anak usaha Grup Astra itu tidak akan melaju sendirian,
tapi dengan menggandeng investor lain.
Astratel bahkan sudah dalam tahap menganalisis potensi bisnis di Pelabuhan Cilamaya.
“Jika diperlukan kami akan mencari informasi dari pihak yang berwenang, termasuk
Kemenhub,” ujar Arya kepada Kontan kemarin.
Suryo Bambang Sulisto, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia berharap, Cilamaya bisa memotong tingginya biaya logistik.
Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia juga berharap kehadiran Cilamaya bisa menjadi alternatif Pelabuhan Tanjung Priok yang kini kewalahan menampung lalu lintas ekspor dan impor.
Supranoto Tirtodidjojo, Direktur PT Isuzu Astra Indonesia Motor bilang, keberadaan Cilamaya kelak bisa mendukung kebutuhan infrastruktur perusahaannya. Apalagi, perusahaan ini berencana mengoperasikan pabrik anyar di Karawang Januari 2015.
Sementara Davy Jeffry Tuilan, Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Motor mengaku belum belum bisa menakar dampak bisnis Cilamaya ke bisnis Suzuki. (Kontan)
Leave a reply
Leave a reply