Garap KEK, Jababeka-Pelindo II Siapkan Dana Rp 580 Miliar
JAKARTA – PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II akan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Lesung, Banten. Jababeka dan Pelindo II menyiapkan dana sebesar US$ 50 juta atau sekitar
Rp 580 miliar untuk membangun terminal kapal pesiar dan kawasan, serta fasilitas pendukung berupa infrastruktur properti.
Jababeka dan Pelindo II telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) proyek tersebut di Jakarta, Selasa (2/9). “Jababeka melalui anak usahanya, PT Banten West Java Tourism Development Corporation, akan memiliki 50% saham pada proyek tersebut. Porsi yang sama juga dimiliki Pelindo II sebesar 50%,” kata Direktur Utama Jababeka SD Darmono
usai penandatanganan MoU, kemarin.
Darmono menjelaskan, kedua perusahaan telah sepakat untuk mendanai proyek tersebut
dari hasil penjualan tanah dan lahan. Harga awal dipatok Rp 3-5 juta per meter persegi.
Keduanya juga bersedia menyetorkan kas internal untuk mendukung proyek tersebut.
“Jika pembayaran penjualan itu lancar, kami akan lebih mudah memperoleh pinjaman bank. Itupun jika sewaktu-waktu kami membutuhkan pinjaman,” tegas dia.
Darmono mengungkapkan, beberapa pembeli sudah mengatakan minatnya untuk memiliki unit produksi di Tanjung Lesung, Banten. Jababeka dan Pelindo akan membangun 600 dermaga di sana. Adapun 300 dermaga umum dan 300 dermaga pribadi untuk kapal-kapal milik perorangan.
Dia menjelaskan, proyek itu dibangun di atas lahan seluas 40-50 hektare (ha). Perseroan
akan membangun rumah, mal, dan kota mandiri. Pembangunan itu akan dirampungkan
dalam waktu tiga tahun. Jababeka dan Pelindo akan resmi memulai pengerjaan pada Oktober tahun ini.
“Kami optimistis, pada tahun kelima, modal investasi sudah kembali dan siap mencetak laba,” ucap dia. Dirut Pelindo II RJ Lino mengatakan, pemerintah Indonesia melalui peraturan pemerintahan No 26 tahun 2012 menetapkan Tanjung Lesung sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pada 2012. Tentu hal itu menjadi kesempatan bisnis.
“Pelindo II sebagai BUMN dan Jababeka sebagai pengembang properti yang berkelas,
sepakat untuk membangun kemitraan dan sinergi usaha dengan prinsip saling menguntungkan,” ujar dia di tempat yang sama.
Dia menyatakan, kedua pihak sepakat membuat ‘tim bersama’ yang akan melakukan persiapan rencana dan koordinasi kerja sama serta berbagai kajian yang meliputi aspek
finansial, operasional, teknis, dan komersial. Pelindo II akan menggarap dermaga dan teknologi, sedangkan Jababeka akan mengembangkan properti.
Gandeng Garuda
Darmono menambahkan, Jababeka juga berniat bekerja sama dengan BUMN penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Perseroan akan membangun hanggar di
Tanjung Lesung, Banten.
“Perseroan sudah bertemu manajemen Garuda. Jika sampai pada titik temu, kami akan
menandatangi MoU,” tutur dia. Dia menyatakan, nantinya, kerja sama akan dijalankan oleh anak usaha dengan anak usaha Garuda yaitu PT GMF. Jababeka akan mempercayakan manajemen hangar kepada GMF.
Pabrik Samsung
Samsung Group telah berbicara dengan Jababeka soal rencana pembelian lahan di Cikarang, Bekasi. Lahan tersebut akan dipakai untuk membangun pabrik telepon seluler
(ponsel) milik Samsung. Samsung sebenarnya sudah memiliki pabrik di Jababeka.
Dengan begitu, pembicaraan dengan Jababeka saat ini terkait penambahan lahan untuk pabrik baru. Selain menyediakan lahan, Jababeka juga akan membangun infrastruktur
untuk menunjang pabrik tersebut, termasuk bangunan dan listrik. Tahap awal, Samsung siap menggelontorkan dana sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 240 miliar untuk membeli mesin dan peralatan Perakitan. investor daily ( Agustinus Tetiro)
Leave a reply