Dua Awak Kapal Yang Hilang Masih Dicari
BATAM, KOMPAS – Tim penyelamat masih mencari dua awak Kapal Motor Usaha Baru yang terbakar dan karam pada Selasa (2/9) malam di perairan Pulau Pangkil, Bintan, Kepulauan Riau. Penyelidikan atas insiden itu juga masih berlangsung karena diduga ada upaya pencurian minyak sebelum kapal terbakar.
Kepala Kantor Badan SAR Nasional Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Abdul Hamid, Kamis, menuturkan, keterangan sermentara menyebutkan kapal itu diawaki enam onmg. Dua orang, Agus Salim (40) dan Hadi, dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam karena menderita luka bakar. Dua orang lainnya sudah diselamatkan tim dan warga. “Dua lagi, diduga bernama Ginting dan Iskandar, belum diketahui keberadaarmya,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal kayu KM Usaha Baru terbakar lalu karam di perairan Pulau Pangkil. Pada Rabu pagi, dua awak kapal yang selamat dibawa ke RSBK Batam (Kompas, 4/9).
Selain dua orang itu, tim penyelamat juga masih mencari korban lain. Namun, tim menghadapi sejumlah kendala, seperti belurn bisa memverifikasi jumlah pasti awak KM Usaha Baru. Awak yang selamat tidak kunjung memberikan keterangan.
Selain mencari awak KM Usaha Baru, tim juga tidak menutup kemungkinan mencari awak Motor Tanker (MT) Jelita Nabia. Tanker itu berada di dekat KM Usaha Baru saat insiden terjadi.
Bahkan, sebagian lambung luarnya ikut terbakar. “Awak KM Usaha Baru dan MT Jelita Nabia sama-sama belum memberikan informasi lengkap. Paling tidak tim butuh jumlah pasti dan nama orang di kedua kapal saat insiden terjadi,” ujarnya.
Kepala Polres Bintan Ajun Komisaris Besar Kristiaji menuturkan, penyidikan dugaan penyelewengan minyak oleh awak kedua kapal masih terus dilakukan. Namun, ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. “Masih terlalu dini menyatakan soal itu. Sekarang, konsentrasi mencari awak kapal yang masih hilang,” tuturnya
Sementara itu, hingga Kamis, pencarian terhadap Jayadi (30), nelayan asal Kota Tegal, Jawa Tengah, yang hilang juga masih terus dilakukan. Jayadi hilang setelah KM Mawar I yang ditumpanginya bersama 16 nelayan lain tenggelam di utara perairan Tegal, Selasa lalu. Pencarian dilakukan oleh Tim gabungan TNI Angkatan Laut, Satuan Polisi Air, dan SAR.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tegal Letnan Kolonel Laut .(P) Isswarto mengatakan, pencarian sudah dilakukan tiga hari, tetapi korban belum ditemukan. Pencarian dilakukan oleh TNI Angkatan Laut Tegal menggunakan Kapal Angkatan Laut Kaligung dan melibatkan enam personel. “Kami juga menggunakan peralatan selam,” katanya.
Koordinator Tim SAR Brebes Adhe Dhanie Raharjo mengemukakan, pihaknya juga menerjunkan sekitar 14 orang untuk ikut mencari korban. Namun, pencarian masih terkendala kondisi cuaca dan ombak besar. Pencarian oleh tim SAR dilakukan pada jarak 5 mil laut (9,26 kilometer) dari pinggir Pantai Tegal. (kompas)
Leave a reply
Leave a reply