Distribusi Barang Terhambat
PONTIANAK, KOMPAS – Tingginya gelombang di perairan Laut Jawa mengakibatkan terhambatnya distribusi barang kebutuhan pokok dari dan menuju Kota Pontianak, Kalimantan Barat, seminggu ini.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Pontianak, Andreas Acui Simanjaya, Senin (22/9), di Pontianak, menuturkan, sebagianbesar distribusi kebutuhan pokok dati Jawa menuju Kalbar menggunakan jalur laut “Kapal tertahan di pelabuhan. Padahal, sejumlah barang tergantung dari Jawa, antara lain buah-buahan, gula, dan susu,” katanya.
Meskipun distribusi barang terhambat, belum menyebabkan kelangkaan barang di Kalbar Para pelaku usaha masih memiliki persediaan untuk beberapa minggu mendatang.
Hanan, kapten kapal yang mengangkut barang dari Pontianak menuju beberapa daerah di
Jawa, menuturkan, gelombang bisa lebih dari 3 meter. Gelombang bahkan masih tinggi saat meninggalkan perairan Jawa, tepatnya di daerah Selat Karimata. Meskipun demikian, Hanan berencana tetap akan berlayar dalam beberapa hari ini.
Selain menghambat distribusi barang, gelombang tinggi juga menghambat pelayaran kapal penumpang dari Pontianak menuju Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah. Asisten Manajer Administrasi PT Pelni (Persero) Pontianak, Dadang Rukmana, menuturkan, tingginya gelombang membuat kapal terlambat datang ke tujuan.
Waktu tempuh kapal Lawit dan Bukit Raya yang melayani rute Pontianak-Surabaya biasanya hanya 52 jam. Namun, saat gelombang tinggi bisa mcncapai 55 jam karena kapal tidak bisa berlayar cepat.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak, Sudiono, meminta pelayaran ke Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, serta tujuan Semarang ditunda. Kapal yang ditunda berukuran 2.000 gros ton. Kamis (25/9), distrihusi barang diperkirakan
akan kembali normal.
Kesyahbandaran juga melarang nelayan berlayar hingga ke laut lepas untuk kcselamatan
mereka Nelayan masih diperbolehkan berlayar jika masih di sekitar perairan Kalbar karena gelombang tidak terlalu linggi.
Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim Kota Pontianak, Prada Widiantama, menuturkan, gelombang tinggi diperkirakan hingga Sabtu (27/ 9), baik diperairan Jawa maupun di perairan Kalbar. Ketinggian gelombang di perairan Jawa rata-rata 3,5 meter, sedangkan di perairan Kalbar maksimal 3 meter.
Di Nusa Tenggara Timur pelayaran berjalan normal. Gclombang laut berkisar 1-2 meter.
Kondisi laut seperti ini diprediksi terus berlangsung sampai memasuki musim pancaroba, November. General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Pelayaran Kupang, Arnold Yansen, Senin. mengatakan, delapan feri yang ada beroperasi sesuai dengan
jadwal. (ESA/KOR)
Leave a reply