Di Depan Prajurit Ryamizard Gertak kapal Pencuri Ikan
SELURUH prajurit Korps Marinir TNl Angkatan Laut diminta untuk menjaga solidaritas dengan anggota TNI dari matra lainnya. Tak hanya ‘itu, Korps Marinir juga diminta untuk bisa akur dengan anggota kepolisian.
“Tingkatkan profesionalisme TNI dan jaga solidaritas dengan sesama prajurit TNI. Selain itu saya harap juga tidak ada masalah lagi, antara anggota TNI dengan polisi. Pegang komando tegak lurus yang jelas dalam rangkaian tugas,” tegas Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu ketika apel di Markas Korps Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin.
Dia menegaskan Marinir harus memelihara jati diri sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang, serta menanamkan nilai-nilai bersama rakyat. Ia mengaku telah mengikuti kiprah Korps Marinir selama ini. Menurutnya, Marinir selalu hadir dalam setiap panggilan tugas dan tengah mampu mengibarkan panji-panji kebesarannya.
Menhan pun berjanji akan membangun dan berupaya meningkatkan marinir menjadikan korps profesional. “Hari ini kembali saya berada di tengah-tengah prajurit Marinir, memandang dan berdiri di depan parade prajurit yang gagah perkasa. Sungguh menggetarkan naluri keprajuritan saya. Ketika saya membangun pasukan intai tempur dan pasukan raider (dulu), saya merasakan kembali kelingkungan prajurit,” kata Ryamizard.
Bekas Kepala Staf Angkatan Darat ini berjanji akan meningkatkan keamanan dan pertahanan di wilayah laut Indonesia. Hal itu menyusul maraknya kapal–kapal asing melakukan pencurian ikan atau illegal fishing di perairan Indonesia. “Sejak kemarin sudah ditingkatkan (Keamanan dan Pertahanan laut). Setiap tahun pasti ditingkatkan, pasti dimoderninasikan, karena itu tugas kami ,” tandasnya.
Ia menegaskan, bila ada kapal–kapal asing melakukan illegal fishing di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia akan ditindak tegas. Bahkan bila kapal–kapal itu berulang kali mencuri di perairan Indonesia akan ditenggelamkan. Namun, untuk awak kapalnya tentu diamankan, karena mereka orang sipil.
“Kalau mencuri terus, kapalnya tidak ada surat-surat kemudian berulang kali di ingatkan
setelah dilepaskan mencuri lagi, ya ditenggelamkan saja. Asal orangnya jangan. Jangan sampai berkonotasi ini pasti (ditenggelamkan) dengan orang-orangnya, ya tidak,” ujarnya.
Ryamizard menambahkan, hampir di seluruh wilayah laut Indonesia rawan illegal fishing.
Sebab laut Indonesia kaya ikan. “Hampir seluruhnya, terutama di bagian Timur. Bahkan Indonesia Timur itu lautnya mampu menghidupi separuh penduduk dunia, bayangkan begitu banyaknya ikan,” ungkapnya. (Rakyat Merdeka)
Leave a reply