Galuzin Berbagi Tips Atasi Illegal Fishing Ala Rusia
RUSIA mendukung aksi Indonesia dalam mengatasi illegal fishing. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin meminta Pemerintah Indonesia selalu berkoordinasi sebelum melakukan penenggelaman kapal.
Rupanya Galuzin memplototi insiden pekan lalu, mengenai, penenggelaman tiga kapal Vietnam yang terbukti melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia. “Rusia mendukung kebijakan tegas Indonesia,” kata Galuzin dalam jumpa pers di kediamannya, Jakarta, kemarin.
Galuzin menambahkan, beberapa tahun yang lalu, Rusia pernah mengalami masalah yang sama seperti Indonesia terkait pencurian ikan. Dia lalu membagi langkah negaranya mengatasi masalah tersebut.
”Pertama, kami mengurangi izin penangkapan ikan oleh kapal asing, agar mudah mengawasi. Kedua, kami bekerjasama dengan negara yang nelayannya paling sering memasuki perairan Rusia, seperti Jepang. Kami juga menempatkan kapal patroli laut dan kapal penjaga perbatasan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Galuzin juga membahas interogasi brutal yang dilakukan Badan Intelejen Amerika Serikat (CIA) terhadap para tahanan di penjara Teluk Guantanamo, Kuba, dan beberapa fasilitas penjara AS lain.
Dia menyebut, penyiksaan itu sebagai bukti standar ganda yang diterapkan Negara Adidaya itu. “Mereka sibuk mencermati banyak negara mengenai hak asasi manusia. Tapi saat pelanggaran terjadi di negara mereka sendiri, mereka seolah menutup mata dan mengabaikannya,” kecam Galuzin.
Galuzin juga menyebut masalah rasisme yang saat ini mencuat di AS. Katanya, penembakan Michael Brown dan pencekikan Eric Garner, yang dilakukan polisi kulit putih di tempat berbeda memperlihatkan bahwa AS seharusnya fokus mengurusi urusan dalam negerinya terlebih dulu. “Jangan dulu mengurusi masalah negara lain,” sentilnya.
Ditanya mengenai hubungan negaranya dengan Prancis yang belakangan dikabarkan mendekat, Galuzin mengaku Rusia sangat terbuka terhadap negara manapun. Dikatakan, hubungan Rusia-Prancis tidak hanya sebatas hubungan bisnis seperti pembelian kapal perang. Bahkan, Ianjutnya, ketika Presiden Prancis Francois Hollande dall Presiden Rusia Vladimir Putin membahas semua isu yang sedang terjadi saat ini, termasuk masalah Ukraina.
Hal tersebut, ucap Galuzin, membuktikan keterbukaan Rusia untuk bekerja sama dalam segala hal dengan negara mana pun.Tidak hanya dengan Prancis atau negara-negara Barat saja. Kerjasama itu juga dilakukan dengan negara-negara Asia Pasifik.
“Termasuk dengan Indonesia. Bahkan dengan negara-negara Eropa dan juga Am erika Serikat. Rusia terbuka untuk bekerja sama dalam segala bidang,” tutur diplomat yang fasih berbahasa Jepang itu.( Rakyat Merdeka)
Leave a reply
Leave a reply