Pengembang Genjot ke Koridor Timur

JAKARTA—Rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat dipercaya memacu investor bertandang ke koridor timur Jakarta. Pasalnya pelabuhan tersebut akan menghidupkan kawasan industri komersial bahkan residensial di kawasan tersebut.

Bahkan, pembangunan infrastruktur pelabuhan penyangga Tanjung Priok yang masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian itu akan menjadi salah satu infrastruktur andalan di kawasan Karawang-Tambun-Cikarang-Bekasi.

Presdir & CEO PT Lippo Cikarang Tbk. Meow Ching Loh mengemukakan pengembang sangat diuntungkan dengan pembangunan Cilamaya yang mulai dieksekusi pada 2016 dan ditargetkan rampung pada 2021.

“Memang ada pro dan kontra soal pembangunan itu. Namun, kami itu [pembangunan pelabuhan] tidak digagalkan. Pembahasan sudah sejak 15 tahun yang lalu jadi sudah matang. Lagipula, investor Jepang sudah siap membangun,” katanya kepada Bisnis, Rabu (10/12) malam.

Dia menambahkan, kendala yang saat ini menghadang adalah pembangunan pelabuhan
ditakutkan mengganggu pipa gas bawah laut milik Pertamina. Adapun Pertamina Hulu Energy Offshore North West Java juga mengeluhkan tentang kapalkapal di pelabuhan akan mengganggu fasilitas anjungan lepas pantai miliknya.

Terlepas dari itu, Loh mengatakan pembangunan Cilamaya akan berdampak baik jika dibangun dengan cermat dengan rencana penggeseran lokasi yang masih dibahas di kementerian. Dia menilai Cilamaya juga akan menjadi pelengkap pelabuhan Tanjung Priok yang sudah berkapasitas penuh.

Kendati belum dibangun, kabar preeksistensi Cilamaya sudah menyebar luas sehingga banyak investor membenamkan investasinya di koridor timur Jakarta.

MENGALIR DERAS

Selain itu, ujarnya, investor luar negeri juga mengalir deras ke sektor industri. Sebut saja investor asal Jepang dan Singapura. Hal tersebut sudah barang tentu menambah nilai tanah dan properti di koridor timur serta mendongkrak penjualan.

Oleh karena itu, momentum Cilamaya Effect digunakan perusahaan giat memasarkan lahan industri di kawasan Lippo Cikarang. Loh mengungkapkan pihaknya menargetkan investor akan memenuhi Kawasan Industri Delta Silicon 8 untuk dua tahun ke depan.

Kawasan yang sedang dikembangkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO) dengan
Mandiri Group itu akan meraup Rp1 triliun pada awal tahun depan. ‘”Sejak kami pasarkan awal tahun lalu, hingga kuartal IV/2014 ini total penjualan lahan sudah Rp850 miliar atau 30% dari total luas lahan.”

Adapun, lanjutnya, lahan yang sudah terjual seluas 40 hektare dari total lahan 110 hektare.

Loh menerangkan mayoritas investor berasal dari Jepang dan Singapura yang bergerak di
bidang industri otomotif.

Dia menargetkan, pemasaran proyek selanjutnya yaitu Kawasan Industri Delta Silicon 9 akan dimulai seiring dengan pembangunan fisik Pelabuhan Cilamaya mengingat permintaan investor yang cukup besar.

Menambahi, Direktur PT Jababeka Tbk., Sutedja Sidarta Darmono mengatakan pembangunan pelabuhan Cilamaya tidak di pungkiri akan menambah daya tarik koridor timur khususnya di Jababeka, Cikarang.

“Dari aspek bisnis properti, pembangunan infrastruktur pelabuhan sangat menguntungkan terlebih lagi di kawasan industri. Memang belum ada kenaikan harga yang signifikan karena pelabuhan Cilamaya. Namun, kami berharap tetap dibangun,” ujarnya.

Di tengah-tengah semakin maraknya rencana pengembangan infrastruktur, imbasnya juga
berdampak terhadap penyerapan lahan industri. Bahkan, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar memprediksi penyerapan lahan industri tahun ini dipastikan melebihi realisasi pada 2013, dan melewati target yang ditetapkan.

Menurutnya, penyerapan lahan industri hingga pekan pertama Desember telah mencapai sekitar 500-an hektare. “Bisa lebih tinggi dari itu, karena Desember belum berakhir. Kami perkirakan penjualan pada tahun ini sekitar 600-an hektare. Penjualan lahan paling tinggi masih terjadi di Bekasi,” ujarnya, Rabu (10/12).

Dia menambahkan terdapat peluang penyerapan yang lebih besar lagi pada tahun depan. Hal tersebut dipengaruhi oleh mulai dikembangkannya kawasan industri baru di beberapa wilayah. Dia memperkirakan penyerapan lahan industri pada tahun depan bisa lebih tinggi dari tahun ini dan mencapai 750 ha. (Bisnis Indonesia)

Leave a reply