Kinerja Sektor Perikanan Lebih Baik Dari Pertanian
JAKARTA-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim kinerja sektor kelautan dan perikanan (KP) cukup menggembirakan di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Nilai produk domestik bruto (PDB) sektor KP pada 2013 telah mencapai 6,9%. Hal tersebut berdampak pada perbaikan kesejahteraan atau pendapatan rumah tangga masyarakat yang berusaha di sektor tersebut yang ternyata jauh lebih baik dari sektor pertanian.
Berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan rumah tangga masyarakat yang berusaha di sektor KP lebih tinggi disbanding pertanian. Pendapatan rata-rata rumah tangga perikanan yang paling tinggi adalah pelaku usaha budaya ikan hias Rp 50,84 juta per tahun, usaha budidaya ikan perairan umum Rp 38,40 juta per tahun, budidaya ikan tambak (payau) Rp 31,31 juta per tahun, serta budidaya ikan kolam air tawar Rp 29,30 juta per tahun. Sementara pendapatan rata-rata pelaku usaha perkebunan Rp 20,44 juta per tahun, hortikultura Rp 17,71 juta per tahun, peternakan Rp 14,56 juta per tahun, dan bahkan padi dan palawija hanya Rp 10,49 juta per tahun.
Menteri KP Sharif Cicip Sutardjo mengungkapkan, kinerja sektor KP yang menggembirakan tersebut tidak lepas dari peran penting sumber daya manusia (SDM) yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi KP. Untuk itu, KKP berkomitmen memperkuat peran strategis SDM melalui penguasaan kemampuan iptek. “Ini karena ekonomi kelautan Indonesia masih berpeluang besar untuk dikembangkan. Potensi ekonomi sektor KP mencapai US$ 1,2 triliun per tahun. Dengan potensi yang demikian, Indonesia berpeluang menuju negara dengan perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030, sehingga penguasaan kemampuan inovasi dan teknologi untuk meningkatkan daya saing menjadi modal utama dalam mewujudkannnya,” kata dia dalam siaran persnya, Kamis (9/10).
Terkait itu, KKP terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi kelautan melalui program dan kebijakan yang cukup progresif. Program percepatan industrialisasi KP yang berbasis pada blue economy menjadi salah satu program yang diunggulkan. Implementasinya membutuhkan dukungan iptek berupa cutting-edge innovations yang tidak hanya mampu memanfaatkan sumber daya alam berkelajutan, tetapi yang lebih konkret adalah berupa inovasi sistem produksi bersih tanpa limbah. “Karena itu, industrialisasi KP yang berbasis blue economy juga membutuhkan SDM yang handal dan kompeten,” ujar Sharif.
KKP memandang penting berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM berbasiskan teknologi dan dukungan riset untuk menjaga kesinambungan pengembangan model blue economy. Investasi di bidang pembangunan SDM berbasiskan teknologi bernilai sangat strategis dalam jangka panjang, karena dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pembangunan industrialisasi KP. KKP pun telah menetapkan kebijakan dan arah strategi pengembangan SDM berbasis iptek yang ditandai dengan berbagai program dan kegiatan pengembangan SDM.
Misalnya di bidang pendidikan dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan berbasiskan pengetahuan dan teknologi. Itu agar industrialisasi KP yang berbasis blue economy berjalan efektif dan efisien.
Produksi Bandeng
Sementara itu, KKP juga terus mendorong peningkatan produksi perikanan budidaya, di antaranya komoditas bandeng. Komoditas tersebut dinilai mampu menjadi sumber penghasilan dan pendapatan petambak dengan modal yang tidak terlalu besar. Bandeng merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang sangat digemari karena harganya yang terjangkau dan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Budidaya Bandeng mudah dilakukan dan dapat menjadi pilihan peningkatan pendapatan masyarakat pesisir. Produksi bandeng nasional pada 2012 mencapai 518,9 ribu ton dan data sementara produksi bandeng pada 2013 adalah 626,9 ribu ton atau meningkat sekitar 20%.
Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, sebagai salah satu komoditas unggulan dalam program industrialisasi perikanan budidaya, budidaya bandeng juga diarahkan untuk memberikan produksi dengan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan usahanya. (Investordaily)
Leave a reply
Leave a reply