Jababeka Ingin Bangun Pelabuhan Kapal Pesiar

Kawasan Industri Jababeka Tbk danai pelabuhan Tanjung Lesung, Banten senilai US$ 50 juta

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk ingin segera merealisasikan rencana
pembangunan pelabuhan khusus untuk bersandar kapal pesiar di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Banten. Melalui anak perusahaannya, PT Banten West Java
Tourism Development Corporation, Jababeka menggandeng PT Pelabuhan Indonesia
II sebagai kontraktor.

Perusahaan berkode KIJA di Bursa Efek Indonesia itu akan membangun sekitar 600 dermaga dalam tiga tahun kedepan. Perinciannya, sebanyak 300 dermaga diperuntukkan
bagi pemilik properti di Tanjung Lesung, sisanya disewakan ke pihak luar. Ya, berbarengan dengan rencana pembanguna pelabuhan itu, Jababeka bakal membangun
perumahan dan hotel.

Pelabuhan, area hunian dan hotel tersebut memakai lahan 50 hektare (ha). Luasan tanah
itu menjadi bagian dari lahan 1.500 ha yang Jababeka miliki di Tanjung Lesung. Jababeka menganggarkan biaya investasi US$ 50 juta.

“Jababeka pengembang properti yang membebaskan tanah sedangkan Pelindo II akan membangun pelabuhannya,” kata Setyono Djuandi Darmono, Direktur Utama Kawasan Industri Jababeka di Jakarta, kemarin (2/9).

RJ Lino, Direktur Utama Pelindo II, menyatakan, perusahaannya berencana melakukan pekerjaan konstruksi pelabuhan itu mulai Maret tahun depan. Proyek itu dipercayakan pada anak usahanya PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia. “Kami akan melakukan
pembicaraan lebih lanjut tentang lelang konstruksi,” ujar Lino.

Untuk mencukupi kebutuhan biaya investasi itu, Jababeka memiliki opsi utama sumber
pendanaan, yaitu pendapatan dari hasil penjualan tanah di proyek tersebut. Dengan
perhitungan harga jual properti Rp 5 juta per meter persegi (m²), Jababeka meyakini
bisa menutup kebutuhan dana konstruksi. Jababeka akan mengejar perolehan penjualan tanah sampai memenuhi 70% total kebutuhan biaya konstruksi.

Selebihnya, 30% kebutuhan dana konstruksi akan dicukupi dari kas internal maupun pinjaman perbankan. Namun, perusahaan itu belum memutuskan porsi antara dua sumber
pendanaan tersebut.

Mengintip laporan keuangan per 31 Desember 2013, Jababeka masih menyimpan kas
dan setara kas Rp 504,49 miliar. Sementara kas dan setara kas hingga 30 Juni 2014 adalah
Rp 44,81 miliar.

Menarik wisatawan
Meski proyek impian menyedot dana jumbo, Jababeka meyakini akan menuai dampak positif ke depan. Meski pelabuhan belum juga terwujud, perusahaan itu mengklaim sejumlah pengembang sudah menyatakan minat membangun hotel di Tanjung Lesung. “Agung Podomoro Land, Plaza Indonesia dan Ciputra sempat menyatakan berminat untuk menanamkan investasinya,” aku Darmono.

Tak hanya pengembang, Jababeka juga mengaku membidik kerjasama pembangunan
infrastruktur dengan PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Jasa Marga Tbk. Jababeka mendamba kedua perusahaan plat merah itu mau berinvestasi untuk membangun akses
jalan darat dan akses jalan udara menuju kawasan Tanjung Lesung.

Jababeka optimistis upaya pembangunan infrastruktur dan aneka fasilitas itu bakal memberikan nilai lebih bagi pelancong yang berwisata ke Tanjung Lesung. Termasuk jika wisatawan berminat untuk mengunjungi cagar budaya Ujung Kulon dan kawasan Gunung Krakatau yang berada tak terlampau jauh dari Tanjung Lesung.

Perusahaan itu berharap tambahan kemudahan akses itu bisa mengerek kunjungan wisatawan. “Kami optimistis bisa mendatangkan wisatawan sekitar 10 juta hingga 20 juta setiap tahun,” ujar Darmono.(Putri Werdiningsih,Anastasia Lilin) (kontan)

Leave a reply