KRI Banjarmasin Dikukuhkan
BANJARMASIN, KOMPAS-Kapal Republik Indonesia Banjarmasin-592 secara resmi dikukuhkan di Dermaga Umum Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (20/8). Kapal jenis landing platform dock atau kapal bantu angkut personel yang diproduksi di dalam negeri ini akan makin meningkatkan kekuatan maritim angkatan laut.
“Pengukuhan KRI Banjarmasin- 592 dilakukan dalam rangka membangun kekuatan pertahanan Republik Indonesia. dengan demikian, negara kita bisa disegani oleh kawan maupun lawan,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat pengukuhan kapal tersebut
Menurut Purnomo, kekuatan pertahanan RI meningkat secara signifikan dalam lima tahun terakhir. Hal itu terjadi karena hiding pertahanan mendapatkan anggaran yang tukup besar dari pemerintah. “Anggaran untuk 2010-2014 naik lima kali lipat dari anggaran 2000-2004 dan tiga kali lipat dari anggaran 2005-2009,” ujamya.
Dengan anggaran yang cukup besar, lanjut Purnomo, Indonesia dapat membangun kekuatan pertahanan. Berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) tidak hanya didatangkan dari luar negeri, tetapi juga diproduksi di dalam negeri.
Purnomo mengatakan, KRI Banjarmasin-592 dibuat di galangan kapal PT PAL Surabaya. Kapal sejenis ada empat buah. Selain KRl Banjarmasin-592, juga ada KRI Makassar-590, KRI Surabaya-591, dan KRl Banda Aceh-593. “Semua kapal menggunakan nama daerah untuk menghormati perjuangan masyarakat setempat,” katanya
Transfer teknologi
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marselio mengatakan, KRI Banjannasin-592 dan tiga kapal lain yang sejenis tersebut dipesan dari Korea Selatan. Namun, untuk pembuatannya, dua unit dikerjakan di Korea Selatan, yaitu KRl Makassar-590 dan KRI Surabaya-591 Sementara itu, KRl Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 dikerjakan di galangan kapal PT PAL Surabaya. Pembuatan kapal itu dilakukan dengan menerapkan prinsip transfer teknologi.
KRI Banjarmasin-592 yang berukuran 125 meter x 22 meter itu mampu menampung 5 helikopter, yakni 3 helikopter di dek dan 2 helikopter di dalam hanggar. Kapal ini juga dirancang mampu mengangkut 22 tank, kombinasi 20 truk dan 13 tank, 560 pasukan, serta 126 awak.
“Selain untuk memobilisasi pasukan, kapal itu juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang, misalnya membawa logistik ke daerah bencana, operasi kemanusiaan, dan kegiatan lainnya,” ujar Marsetio
Gubenur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menuturkan, penamaan armada kapal perang TNI AL dengan nama “Banjarmasin” menjadi kehormatan sekaligus kehanggaan masyarakat Kalsel. “Semoga KRl Banjarmasin- 592 makin memperkenalkan nama Banjarmasin di kancah Internasional,” ujarnya.
Leave a reply
Leave a reply