Pelabuhan di Kalimantan Rawan
JAKARTA—Kementerian Perhubungan mengkhawatirkan terjadinya penumpukan pemudik di beberapa pelabuhan di Pulau Kalimantan pada libur Idul fitri 2014. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit, Selasa (15/7), mengatakan pelabuhan krusial yang berpotensi terjadinya penumpukan penumpang itu berada di Sampit, Kumai dan Nunukan.
Selain itu, ada juga potensi penumpukan penumpang di Balik papan, Kaltim. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh proyeksi adanya lonjakan pemudik yang menggunakan moda kapal laut pada tahun ini, sedangkan jumlah kapal yang tersedia rerata hanya dua unit.
Seperti di Sampit, katanya, jumlah pemudik pada tahun lalu mencapai 3.000 orang, sedangkan waktu itu hanya tersedia satu unit kapal berkapasitas 1.500 orang.
Akhirnya, pemerintah menambah satu kapal lagi dari PT Pelni. Pada tahun ini, katanya,
pemerintah juga akan meng andalkan kapal Pelni untuk penugasan di pelabuhan-pelabuhan krusial tersebut. Satu unit kapal Pelni yang biasa melintasi Jakarta-Belinyo, katanya, akan dialihkan ke Pelabuhan Sampit dan sekitarnya.
“Itu yang kami perhatikan. Kami usahakan tidak ada penumpukan yang berpotensi menjadi masalah bersama,” katanya, Selasa (15/7).
Pada tahun lalu, pelabuhan terpadat berada di Batam dengan jumlah penumpang 185.042
Orang. Sementara itu, di Tanjung Balai Karimun mencapai 112.670 orang, Tanjung Pinang 112.032 orang pemudik. Adapun, jumlah pemudik di Sei Pakning mencapai 97.248 orang. Sementara itu, di Pelabuhan Ternate jumlah pemudik mencapai 82.358 orang, sedangkan di Pelabuhan Tanjung Perak 59.330 orang, Tanjung Uban 50.545 orang, Tarakan 48.826 orang, Bau-bau 45.560 orang, Tanjung Priok 41.745 orang.
Menurutnya, pada musim mudik tahun ini pihaknya menyiapkan 1.259 unit kapal dengan
kapasitas angkut sebanyak 3,36 juta penumpang. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pemantauan pada 52 pelabuhan yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang.
Pemerintah juga akan melakukan uji petik terhadap pemenuhan standar keselamatan pelayaran pada pelabuhan-pelabuhan yang banyak mengalami penumpukan penumpang.
Pada musim mudik tahun ini, pemerintah memprediksi pemudik yang menggunakan
transportasi laut berjumlah 1,57 juta orang. Jumlah itu naik 45.845 orang atau sekitar 3%
dibandingkan dengan realisasi pemudik pada tahun lalu 1,53 juta orang.
Bobby mengatakan pihaknya juga akan mengeluarkan maklumat pelayaran pada H-7
Idulfitri sebagai langkah keselamatan musim mudik pada tahun ini. Menurutnya, Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca pada musim mudik tahun jauh lebih kondusif daripada pada tahun lalu.
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan pengecekan kapal serta
kondisi cuaca pada saat musim mudik tahun ini. “Antisipasi ada di timur. Saya harap tidak ada [cuaca ekstrem] pergerakan di Maluku Utara.” (Muhamad Hilman)
Leave a reply